Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan pemerintah terus memberikan kemudahan untuk mendukung upaya peningkatan ekspor produk UMKM, salah satunya terkait pembentukan ekosistem ekspor.
"Di dalam ekosistem ekspor ini mempertemukan agregator dan pelaku UMKM ekspor yang didukung lembaga pembiayaan ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan BNI Xpora, termasuk pertemuan bisnis antara agregator dengan UKM," kata Teten Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Kedua, lanjutnya, terkait pengembangan kapasitas dan kemampuan ekspor UMKM disertai dengan pendampingan dan fasilitasi standardisasi.
"Begitu juga dengan sertifikasi ekspor produk UMKM seperti Organic, HACCP, BRC, ISO, hingga pembentukan Rumah Produksi Bersama," paparnya.
Ketiga adalah fasilitasi buyer mapping (pemetaan pembeli) dan market intelligence (kemampuan menganalisa pasar) untuk produk berbahan alami ke pasar Eropa.
Keempat, kolaborasi perluasan pasar dengan Diaspora Indonesia yang menjadi agregator, di antaranya pasar Norwegia, kerja sama dengan Kadin dalam bentuk Indonesia Trading House di Swiss, hingga kolaborasi antara KemenkopUKM, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, dan Kadin, untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umroh.
Kemudian yang kelima adalah perluasan pasar melalui platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Amazon. Keenam, adanya katalog promosi digital UKM potensial ekspor melalui website https://smesta.kemenkopukm.go.id.
"Mengingat banyaknya jumlah UMKM dan tidak semua UMKM memiliki kapasitas SDM yang memadai untuk mengekspor produk, maka KemenkopUKM menekankan pengembangan agregator. UMKM yang berhasil mengekspor produk didorong untuk menjadi agregator agar membantu UKM lainnya dalam mengekspor barang," ujar Teten.
Teten menambahkan, pemerintah menargetkan kenaikkan kontribusi ekspor UMKM nasional di kisaran 17 persen pada 2024.
Target tersebut, tentu memerlukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti yang saat ini dilakukan BNI Xpora dan Bea Cukai untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM di Indonesia.
"Saya berharap Xpora International Logistic & Trade Expo 2022 dapat menjadi model yang diterapkan di daerah lain dan memacu semangat UMKM untuk melakukan ekspor," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Di dalam ekosistem ekspor ini mempertemukan agregator dan pelaku UMKM ekspor yang didukung lembaga pembiayaan ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan BNI Xpora, termasuk pertemuan bisnis antara agregator dengan UKM," kata Teten Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Kedua, lanjutnya, terkait pengembangan kapasitas dan kemampuan ekspor UMKM disertai dengan pendampingan dan fasilitasi standardisasi.
"Begitu juga dengan sertifikasi ekspor produk UMKM seperti Organic, HACCP, BRC, ISO, hingga pembentukan Rumah Produksi Bersama," paparnya.
Ketiga adalah fasilitasi buyer mapping (pemetaan pembeli) dan market intelligence (kemampuan menganalisa pasar) untuk produk berbahan alami ke pasar Eropa.
Keempat, kolaborasi perluasan pasar dengan Diaspora Indonesia yang menjadi agregator, di antaranya pasar Norwegia, kerja sama dengan Kadin dalam bentuk Indonesia Trading House di Swiss, hingga kolaborasi antara KemenkopUKM, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, dan Kadin, untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umroh.
Kemudian yang kelima adalah perluasan pasar melalui platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Amazon. Keenam, adanya katalog promosi digital UKM potensial ekspor melalui website https://smesta.kemenkopukm.go.id.
"Mengingat banyaknya jumlah UMKM dan tidak semua UMKM memiliki kapasitas SDM yang memadai untuk mengekspor produk, maka KemenkopUKM menekankan pengembangan agregator. UMKM yang berhasil mengekspor produk didorong untuk menjadi agregator agar membantu UKM lainnya dalam mengekspor barang," ujar Teten.
Teten menambahkan, pemerintah menargetkan kenaikkan kontribusi ekspor UMKM nasional di kisaran 17 persen pada 2024.
Target tersebut, tentu memerlukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti yang saat ini dilakukan BNI Xpora dan Bea Cukai untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM di Indonesia.
"Saya berharap Xpora International Logistic & Trade Expo 2022 dapat menjadi model yang diterapkan di daerah lain dan memacu semangat UMKM untuk melakukan ekspor," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022