Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan para petani di daerah itu mampu mewujudkan swasembada beras pada 2020.

"Target tersebut memang cukup berat, namun kami yakin dengan semangat para petani dalam menekuni pekerjaannya akan mampu mewujudkannya," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Koordinasi Penyuluh Kabupaten Bangka Barat, Saiful Pudri di Muntok, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini petani di ujung barat Pulau Bangka tersebut memang baru mampu memenuhi sekitar 15 persen kebutuhan konsumsi beras masyarakat setempat.

Namun dengan berbagai upaya strategis yang dilakukan pemerintah, upaya mewujudkan swasembada beras 2020 akan bisa dicapai, bahkan diyakini akan mampu mencapai surplus beras.

"Masyarakat baru mengenal pertanian sawah pada 2012, namun berkat kerja keras yang telah dilakukan, saat ini mereka mampu memproduksi dua hingga empat ton gabah kering panen per hektare per tahun," kata dia.

Menurut dia, motivasi para petani dalam mengolah lahan pertaniannya merupakan modal bagus untuk mendukung upaya melepaskan ketergantungan pasokan beras dari luar daerah dan luar negeri ke daerah itu.

"Masyarakat yang terbiasa dengan sektor tambang dan berkebun, saat ini sudah banyak yang beralih ke pertanian tanaman pangan dan menikmati penghasilan yang cukup. Ini merupakan salah satu modal besar untuk mewujudkan target tersebut," kata dia.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam membantu petani, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir direalisasikan perluasan sawah hingga lebih dari 1.000 hektare yang terdapat di seluruh enam kecamatan di daerah itu.

Selain itu, kata dia, berbagai bantuan langsung ke kelompok tani berupa pupuk, bibit, sarana produksi, alat pengolah hasil panen dan pembentukan kelompok usaha juga terus dilakukan secara stimulan untuk memotivasi petani.

"Para penyuluh saat ini juga sudah mampu menjangkau seluruh desa untuk memberikan pendampingan dan percontohan kepada petani agar produksi semakin meningkat," kata dia.

Yang menjadi kendala utama untuk mewujudkan target tersebut, yaitu kurangnya ketersediaan lahan cetak sawah yang ada di daerah itu karena terbentur status kawasan dan lahan perkebunan.

"Saat ini lahan pertanian pangan baru tersedia sekitar 2.000 hektare, target kami ke depan mencapai 6.000 hektare. Jika bisa terbentuk, kami yakin usaha keras yang ditunjukkan petani selama ini akan mampu mewujudkan target swasembada beras lokal, bahkan jadi lumbung beras Babel," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016