Jakarta (Antara Babel) - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
Komisaris Besar Polisi Krishna Murni menegaskan Jessica, tersangka
pembunuh Wayan Mirna Salihin, dalam keadaan sehat dan tidak memiliki
kecenderungan berkepribadian ganda.
Menurut Krishna berdasarkan pemeriksaan ahli, dokter dan psikolog diperoleh hasil bahwa Jessica dalam kondisi fisik dan kejiwaan yang sehat.
"Ahli, dokter, dokter psikolog, dan lainnya bilang hasilnya (Jessica) sehat," kata Kombes Krishna Murti menjawab pertanyaan wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis.
Pada Rabu kemarin malam, ayah Mirna, Dermawan Salihin, mengatakan Jessica memiliki kepribadian ganda berupa sisi normal dan gelap sehingga memiliki sikap tenang dan mampu lolos uji detektor kebohongan dari penyidik.
Di sisi lain, polisi penjelaskan hingga saat ini masih memeriksa Jessica serta melengkapi alat bukti, termasuk alat bukti baru berupa tisu bekas, laptop, CPU dan speaker aktif yang disita dari rumah Jessica, kemarin.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mirna Jumat pekan lalu dan ditahan sehari kemudian setelah melewati pemeriksaan 13 jam.
Mirna kejang-kejang kemudian meninggal dunia setelah meminum kopi yang diduga dicampur senyawa sianida di sebuah kafe di Jakarta pada 6 Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Menurut Krishna berdasarkan pemeriksaan ahli, dokter dan psikolog diperoleh hasil bahwa Jessica dalam kondisi fisik dan kejiwaan yang sehat.
"Ahli, dokter, dokter psikolog, dan lainnya bilang hasilnya (Jessica) sehat," kata Kombes Krishna Murti menjawab pertanyaan wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis.
Pada Rabu kemarin malam, ayah Mirna, Dermawan Salihin, mengatakan Jessica memiliki kepribadian ganda berupa sisi normal dan gelap sehingga memiliki sikap tenang dan mampu lolos uji detektor kebohongan dari penyidik.
Di sisi lain, polisi penjelaskan hingga saat ini masih memeriksa Jessica serta melengkapi alat bukti, termasuk alat bukti baru berupa tisu bekas, laptop, CPU dan speaker aktif yang disita dari rumah Jessica, kemarin.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mirna Jumat pekan lalu dan ditahan sehari kemudian setelah melewati pemeriksaan 13 jam.
Mirna kejang-kejang kemudian meninggal dunia setelah meminum kopi yang diduga dicampur senyawa sianida di sebuah kafe di Jakarta pada 6 Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016