Jakarta (Antara Babel) - Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia memastikan
tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa bumi
berkekuatan 6,4 pada Skala Richter di Taiwan selatan, Sabtu dini hari.
"Saya sudah kontak beberapa koordinator lapangan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai TKI dan WNI yang menjadi korban gempa, baik meninggal maupun luka-luka," kata anggota Satgas TKI Taiwan untuk wilayah Kota Tainan, Bintang Ega Jaya saat dihubungi Antara dari Jakarta.
Pria yang juga Ketua Forum Kerukunan Keluarga Besar Indonesia-Taiwan (FKBBIT) Kota Tainan itu juga memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di gedung 16 lantai di kawasan Yongkang yang runtuh dalam musibah tersebut.
"Itu bangunan tua. Kami tadi berkumpul di Toko Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di situ," ujar TKI berusia 35 tahun asal Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu.
Bintang menyebutkan di wilayah Kabupaten Tainan terdapat sekitar 17.000 TKI, baik bekerja pada sektor formal maupun informal sebagai pengasuh orang tua jompo.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menjadikan Toko Indonesia di kawasan Yongkang, Kota Tainan, sebagai posko darurat.
Posko tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari gedung berlantai 16 yang runtuh dalam bencana alam yang menyita sejumlah negara maju turut mengulurkan bantuan dana untuk pemulihan infrastruktur tersebut.
"Kami semua dalam keadaan siap siaga sambil memantau informasi dari pihak otoritas Taiwan," kata Bintang yang sudah 14 tahun bekerja di pabrik elektronik di Kota Tainan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saya sudah kontak beberapa koordinator lapangan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai TKI dan WNI yang menjadi korban gempa, baik meninggal maupun luka-luka," kata anggota Satgas TKI Taiwan untuk wilayah Kota Tainan, Bintang Ega Jaya saat dihubungi Antara dari Jakarta.
Pria yang juga Ketua Forum Kerukunan Keluarga Besar Indonesia-Taiwan (FKBBIT) Kota Tainan itu juga memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di gedung 16 lantai di kawasan Yongkang yang runtuh dalam musibah tersebut.
"Itu bangunan tua. Kami tadi berkumpul di Toko Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di situ," ujar TKI berusia 35 tahun asal Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu.
Bintang menyebutkan di wilayah Kabupaten Tainan terdapat sekitar 17.000 TKI, baik bekerja pada sektor formal maupun informal sebagai pengasuh orang tua jompo.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menjadikan Toko Indonesia di kawasan Yongkang, Kota Tainan, sebagai posko darurat.
Posko tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari gedung berlantai 16 yang runtuh dalam bencana alam yang menyita sejumlah negara maju turut mengulurkan bantuan dana untuk pemulihan infrastruktur tersebut.
"Kami semua dalam keadaan siap siaga sambil memantau informasi dari pihak otoritas Taiwan," kata Bintang yang sudah 14 tahun bekerja di pabrik elektronik di Kota Tainan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016