Ternate (ANTARA) - Sebanyak 25 rumah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan Magnitudo 5,6 yang terjadi pada Kamis sekitar pukul 16:45 WIT.
"Sementara tim sudah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pemantauan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai Muslim Djumati saat dihubungi dari Ternate, Kamis.
Dia mengatakan data sementara sebanyak 25 unit rumah warga yang tersebar di delapan desa Kecamatan Morotai Timur dan Kecamatan Morotai Jaya terdampak akibat bencana tersebut.
Dia menjelaskan saat ini situasi di kabupaten itu masih terpantau aman, meski begitu warga diminta untuk tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
"Kami meminta warga jangan panik, tetap tenang serta terus mengikuti informasi resmi dari Pemkab setempat maupun BMKG,"ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Ternate, melaporkan Gempa bumi itu akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Pasifik. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
"Dengan melihat lokasi gempa bumi terletak pada koordinat 2,25° LU ; 128,70° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 kilometer Timur Laut Daruba, pada kedalaman 32 kilometer," kata petugas BMKG Kelas III Ternate, Bayu Merdeka.
Gempa bumi tersebut, berdampak dan dirasakan di Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara dengan skala intensitas III-IV MMI, tetapi gempa bumi itu, tidak berpotensi tsunami.