Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk melakukan penanganan secara cepat Warga Negara Indonesia yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan pada Sabtu.
Juru Bicara Presiden, Johan Budi, melalui pesan singkat di Jakarta pada Minggu mengatakan Jokowi telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk dapat mengambil langkah yang diperlukan bagi WNI yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia maupun pelajar di Taiwan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kementeriannya melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei terus melakukan penyisiran dan berkoordinasi dengan otoritas di Taiwan.
"Penyisiran dilakukan di tiga rumah sakit yaitu Chimei Tainan Hospital, National Cheng Kung University Hospital dan Sinlau Christian Hospital," kata Retno.
Menurut Menlu, hingga berita ini ditulis, tim belum menemukan WNI yang menjadi korban gempa bumi.
Selain itu, tim KDEI juga membuka Posko KDEI Peduli beralamat di Si Hua Street No 42-2, North District, Kota Tainan.
Para WNI diharapkan dapat berkoordinasi dengan KDEI melalui nomor telepon +886973947516.
Gempa bumi berkekuatan 6,7 pada skala Richter telah merobohkan gedung 17-lantai dan merusaka prasarana lain di Taiwan bagian selatan pada Sabtu dini hari.
Lokasi terdampak gempa bumi yang paling parah berada di Kabupaten Tainan, berjarak sekitar 317 kilometer arah selatan Ibu Kota Taiwan, Taipei. Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, kata US Geological Survey.
Terdapat sekitar 16.000 WNI yang mayoritas bekerja di sektor manufaktur dan perawat orang tua jompo di Kabupat
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Juru Bicara Presiden, Johan Budi, melalui pesan singkat di Jakarta pada Minggu mengatakan Jokowi telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk dapat mengambil langkah yang diperlukan bagi WNI yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia maupun pelajar di Taiwan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kementeriannya melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei terus melakukan penyisiran dan berkoordinasi dengan otoritas di Taiwan.
"Penyisiran dilakukan di tiga rumah sakit yaitu Chimei Tainan Hospital, National Cheng Kung University Hospital dan Sinlau Christian Hospital," kata Retno.
Menurut Menlu, hingga berita ini ditulis, tim belum menemukan WNI yang menjadi korban gempa bumi.
Selain itu, tim KDEI juga membuka Posko KDEI Peduli beralamat di Si Hua Street No 42-2, North District, Kota Tainan.
Para WNI diharapkan dapat berkoordinasi dengan KDEI melalui nomor telepon +886973947516.
Gempa bumi berkekuatan 6,7 pada skala Richter telah merobohkan gedung 17-lantai dan merusaka prasarana lain di Taiwan bagian selatan pada Sabtu dini hari.
Lokasi terdampak gempa bumi yang paling parah berada di Kabupaten Tainan, berjarak sekitar 317 kilometer arah selatan Ibu Kota Taiwan, Taipei. Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, kata US Geological Survey.
Terdapat sekitar 16.000 WNI yang mayoritas bekerja di sektor manufaktur dan perawat orang tua jompo di Kabupat
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016