Koba (Antara Babel) - Warga korban banjir di Desa Celuak, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa untuk akses menuju kampung mereka.
"Jembatan yang menghubungkan ke Desa Celuak itu putus diterjang banjir, warga bergotong royong membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa agar bisa dilewati," kata Dani, petugas tanggap darurat banjir dari BNPB dan Kesbangpol Bangka Tengah di Koba, Sabtu (13/2).
Ia menjelaskan, pembangunan jembatan darurat tersebut hanya bersifat sementara sembari menunggu pembangunan jembatan secara permanen dari proyek pemerintah daerah.
"Jika tidak dibangun jembatan darurat maka masyarakat akan terisolasi dan aktvitas sehari-hari jelas terganggu. Untung saja masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat tersebut," ujarnya.
Dani didampingi warga korban banjir mengatakan, saat ini sedang dibangun jembatan yang putus diterjang banjir di Desa Kretak yang merupakan bantuan BNPB Provinsi Babel.
"Jembatan di Desa Kretak tersebut dibangun oleh BNPB Babel, materialnya dari besi baja namun tetap bersifat darurat agar akses sementara kembali lancar," ujarnya.
Dijelaskan, jembatan sepanjang tujuh meter tersebut sebelumnya putus dan amblas diterjang banjir beberapa waktu lalu.
"Jembatan tersebut sangat penting karena satu-satunya akses masyarakat antardesa di daerah itu," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi saat ini debit air sudah surut jauh namun sebagian titik masih terlihat tergenang beberapa centimeter.
"Sebagian warga ada yang sudah kembali ke rumah, namun ada juga yang tetap bertahan di posko pengungsian karena rumahnya terendam banjir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Jembatan yang menghubungkan ke Desa Celuak itu putus diterjang banjir, warga bergotong royong membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa agar bisa dilewati," kata Dani, petugas tanggap darurat banjir dari BNPB dan Kesbangpol Bangka Tengah di Koba, Sabtu (13/2).
Ia menjelaskan, pembangunan jembatan darurat tersebut hanya bersifat sementara sembari menunggu pembangunan jembatan secara permanen dari proyek pemerintah daerah.
"Jika tidak dibangun jembatan darurat maka masyarakat akan terisolasi dan aktvitas sehari-hari jelas terganggu. Untung saja masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat tersebut," ujarnya.
Dani didampingi warga korban banjir mengatakan, saat ini sedang dibangun jembatan yang putus diterjang banjir di Desa Kretak yang merupakan bantuan BNPB Provinsi Babel.
"Jembatan di Desa Kretak tersebut dibangun oleh BNPB Babel, materialnya dari besi baja namun tetap bersifat darurat agar akses sementara kembali lancar," ujarnya.
Dijelaskan, jembatan sepanjang tujuh meter tersebut sebelumnya putus dan amblas diterjang banjir beberapa waktu lalu.
"Jembatan tersebut sangat penting karena satu-satunya akses masyarakat antardesa di daerah itu," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi saat ini debit air sudah surut jauh namun sebagian titik masih terlihat tergenang beberapa centimeter.
"Sebagian warga ada yang sudah kembali ke rumah, namun ada juga yang tetap bertahan di posko pengungsian karena rumahnya terendam banjir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016