Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau nakhoda kapal di daerah itu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
"Kami mengimbau para nakhoda kapal dan pengguna jasa pelayaran untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem," kata Koordinator Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Iswandi di Tanjung Pandan, Senin.
KSOP Kelas IV Tanjung Pandan telah mengeluarkan surat imbauan kepada para pimpinan perusahaan pelayaran, nakhoda kapal, dan agen pelayaran di daerah itu tentang waspada cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa, Laut Jawa, dan Selat Karimata berkisar 1,25-2,50 meter.
"Imbauan ini kami keluarkan demi keselamatan dan keamanan angkutan pelayaran atau angkutan perairan serta pelabuhan khususnya terhadap keberangkatan kapal dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Pandan," ujarnya.
Iswandi meminta seluruh nakhoda dan pengguna jasa pelayanan selalu memperhatikan perkembangan kondisi cuaca dan tidak memaksakan diri melaut.
Seluruh operator kapal dan nakhoda juga wajib melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap enam jam sekali.
"Kemudian melaporkan situasinya kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) dan mencatatkannya ke dalam log-book," katanya.
Untuk kapal yang telah berlayar lebih dari empat jam, katanya, nahkoda diwajibkan melampirkan berita cuaca yang telah ditandatangani sebelum mengajukan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada Syahbandar.
Setiap kapal yang berlindung wajib segera melaporkan kepada Syahbandar dan SROP terdekat.
"Bagi kapal yang sedang menghadapi cuaca buruk agar segera berlindung di tempat aman dengan ketentuan kapal harus dalam keadaan siap digerakkan," ujarnya.
Ia berharap, para nakhoda ketika berlayar dapat menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, kondisi kapal, serta hal-hal penting lainnya.
"Kami harapkan nakhoda dapat mematuhi imbauan yang kami sampaikan demi keselamatan dan keamanan dalam melakukan pelayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami mengimbau para nakhoda kapal dan pengguna jasa pelayaran untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem," kata Koordinator Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Iswandi di Tanjung Pandan, Senin.
KSOP Kelas IV Tanjung Pandan telah mengeluarkan surat imbauan kepada para pimpinan perusahaan pelayaran, nakhoda kapal, dan agen pelayaran di daerah itu tentang waspada cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa, Laut Jawa, dan Selat Karimata berkisar 1,25-2,50 meter.
"Imbauan ini kami keluarkan demi keselamatan dan keamanan angkutan pelayaran atau angkutan perairan serta pelabuhan khususnya terhadap keberangkatan kapal dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Pandan," ujarnya.
Iswandi meminta seluruh nakhoda dan pengguna jasa pelayanan selalu memperhatikan perkembangan kondisi cuaca dan tidak memaksakan diri melaut.
Seluruh operator kapal dan nakhoda juga wajib melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap enam jam sekali.
"Kemudian melaporkan situasinya kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) dan mencatatkannya ke dalam log-book," katanya.
Untuk kapal yang telah berlayar lebih dari empat jam, katanya, nahkoda diwajibkan melampirkan berita cuaca yang telah ditandatangani sebelum mengajukan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada Syahbandar.
Setiap kapal yang berlindung wajib segera melaporkan kepada Syahbandar dan SROP terdekat.
"Bagi kapal yang sedang menghadapi cuaca buruk agar segera berlindung di tempat aman dengan ketentuan kapal harus dalam keadaan siap digerakkan," ujarnya.
Ia berharap, para nakhoda ketika berlayar dapat menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, kondisi kapal, serta hal-hal penting lainnya.
"Kami harapkan nakhoda dapat mematuhi imbauan yang kami sampaikan demi keselamatan dan keamanan dalam melakukan pelayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023