Palang Merah Indonesia Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membentuk kader dan relawan hingga tingkat desa dalam upaya peningkatan partisipasi penyediaan darah untuk pasien yang membutuhkan donor.

"Sampai saat ini ketersediaan darah masih menjadi perhatian khusus karena seringnya kekosongan stok golongan darah tertentu pada saat dibutuhkan pasien yang menjalani pengobatan," kata Ketua PMI Kabupaten Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Senin.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PMI Bangka Barat telah menyiapkan beberapa skema, salah satunya membangun kolaborasi dengan RSUD Sejiran Setason dan seluruh rumah sakit swasta agar bisa saling membantu.

Hal ini penting dilakukan karena selama ini ketersediaan sarana maupun prasarana pendukung untuk penyimpanan darah masih sangat terbatas, terutama peralatan yang dimiliki PMI Bangka Barat.

Selain itu, menggerakkan seluruh pemerintah kecamatan menjadi posko PMI dan meminta delapan Puskesmas yang ada di Bangka Barat untuk turun hingga ke desa melakukan pendataan jenis dan golongan darah warga.

Selain melakukan pendataan warga, petugas juga diminta melakukan edukasi dan sosialisasi pentingnya membangun rasa kemanusiaan dan kesetiakawanan, terutama kepada para pasien yang membutuhkan donor darah cepat.

Melalui pola itu diharapkan terbangun kebersamaan dan apabila masyarakat membutuhkan darah tidak perlu pusing lagi cari darah ke mana-mana karena sudah ada bank data pendonor darah.

"Kita butuh dukungan masyarakat juga agar dengan sukarela menjadi pendonor darah pasien darurat," katanya.

Donor darah merupakan kerja kemanusiaan dan solidaritas sehingga dibutuhkan pemahaman menyeluruh agar masyarakat memiliki rasa saling membutuhkan, kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan pertolongan.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023