Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggencarkan pengentasan kemiskinan di daerah itu dengan memperkuat kerja sama antar-lembaga pemerintah dan swasta.
Bupati Bangka Mulkan melalui keterangan, di Sungailiat, Kamis, mengatakan memperkuat kerja sama antar-lembaga pemerintah dan swasta serta peran masyarakat merupakan langkah efektif mempercepat pengentasan kemiskinan.
"Seperti contoh, kami bekerja sama dengan perusahaan peleburan dalam pemberian makanan bergizi untuk anak-anak balita mencegah stunting," kata dia.
Begitu pula dengan kerja sama melibatkan lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bangka, kata Mulkan, lembaga tersebut sejak beberapa tahun telah menyalurkan bantuan pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin.
"Tahun 2023 sesuai laporan dari pengurus Baznas akan membangun tiga unit rumah layak huni di Desa Neknang Kecamatan Bakam, Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang dan di Desa Pugul, Kecamatan Riau Silip," jelasnya.
Ketua Baznas Kabupaten Bangka M Nasir Hasan mengatakan tiga unit rumah layak huni tersebut diperuntukkan bagi warga miskin dengan harapan warga miskin penerima bantuan dapat terpenuhi kebutuhan dasar.
"Kami juga memberikan bantuan pelunasan iuran peserta BPJS yang mengalami tunggakan supaya yang bersangkutan memperoleh layanan kesehatan yang memadai, termasuk juga pemberian beasiswa bagi peserta didik dari keluarga miskin," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Bahrudin Bafa mengatakan upaya pengentasan kemiskinan salah satunya menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang miskin.
"Tahun ini atau di perkirakan pada triwulan kedua atau Juni 2023 akan menyalurkan bantuan peralatan sarana usaha pembuatan kue seperti oven, mixer, terigu untuk bahan kue dan yang lain," jelas dia.
Dia mengatakan bantuan tersebut disalurkan untuk perorangan warga miskin yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Perkembangan penduduk miskin di Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka, tahun 2022 sebesar 4,26 persen atau turun jumlah penduduk miskin dibanding tahun 2021 sebesar 4,81 persen.
Kepala BPS Kabupaten Bangka Dewi Savitri mengatakan penurunan penduduk miskin tersebut bersumber dari survei. BPS mengeluarkan indikator statistik makro, tidak bisa menampilkan data individu apalagi by name by address.
"BPS cuma bisa menyediakan data kemiskinan hanya persentase atau jumlah per kabupaten/kota, kalau mau data siapakah orang miskin tersebut, maka tidak tersedia di BPS karena sumber datanya dari hasil survei," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Bupati Bangka Mulkan melalui keterangan, di Sungailiat, Kamis, mengatakan memperkuat kerja sama antar-lembaga pemerintah dan swasta serta peran masyarakat merupakan langkah efektif mempercepat pengentasan kemiskinan.
"Seperti contoh, kami bekerja sama dengan perusahaan peleburan dalam pemberian makanan bergizi untuk anak-anak balita mencegah stunting," kata dia.
Begitu pula dengan kerja sama melibatkan lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bangka, kata Mulkan, lembaga tersebut sejak beberapa tahun telah menyalurkan bantuan pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin.
"Tahun 2023 sesuai laporan dari pengurus Baznas akan membangun tiga unit rumah layak huni di Desa Neknang Kecamatan Bakam, Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang dan di Desa Pugul, Kecamatan Riau Silip," jelasnya.
Ketua Baznas Kabupaten Bangka M Nasir Hasan mengatakan tiga unit rumah layak huni tersebut diperuntukkan bagi warga miskin dengan harapan warga miskin penerima bantuan dapat terpenuhi kebutuhan dasar.
"Kami juga memberikan bantuan pelunasan iuran peserta BPJS yang mengalami tunggakan supaya yang bersangkutan memperoleh layanan kesehatan yang memadai, termasuk juga pemberian beasiswa bagi peserta didik dari keluarga miskin," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Bahrudin Bafa mengatakan upaya pengentasan kemiskinan salah satunya menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang miskin.
"Tahun ini atau di perkirakan pada triwulan kedua atau Juni 2023 akan menyalurkan bantuan peralatan sarana usaha pembuatan kue seperti oven, mixer, terigu untuk bahan kue dan yang lain," jelas dia.
Dia mengatakan bantuan tersebut disalurkan untuk perorangan warga miskin yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Perkembangan penduduk miskin di Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka, tahun 2022 sebesar 4,26 persen atau turun jumlah penduduk miskin dibanding tahun 2021 sebesar 4,81 persen.
Kepala BPS Kabupaten Bangka Dewi Savitri mengatakan penurunan penduduk miskin tersebut bersumber dari survei. BPS mengeluarkan indikator statistik makro, tidak bisa menampilkan data individu apalagi by name by address.
"BPS cuma bisa menyediakan data kemiskinan hanya persentase atau jumlah per kabupaten/kota, kalau mau data siapakah orang miskin tersebut, maka tidak tersedia di BPS karena sumber datanya dari hasil survei," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023