Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUKMPTK) Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan terjadi kenaikan harga minyak goreng kemasan di daerah itu dari Rp17.650 ribu per liter menjadi Rp19.500 per liter.

"Harga minyak goreng kemasan bantal ukuran satu liter di sejumlah pasar tradisional di Tanjung Pandan mengalami kenaikan," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan DKUKMPTK Belitung, Rita Yuliani di Tanjung Pandan, Belitung, Kamis.

Menurut dia, kenaikan harga minyak goreng kemasan tersebut disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat di daerah itu.

Ia mengatakan masyarakat mencari minyak goreng kemasan satu liter karena pasokan minyak goreng subsidi dari pemerintah terhambat.

"Karena minyak goreng subsidi yakni "MinyaKita" dari pemerintah distribusi nya terhambat," ujarnya.

Rita menyebutkan harga minyak goreng kemasan ukuran di daerah itu saat ini dijual Rp19.500 per liter naik dari harga sebelumnya yakni Rp17.650 per liter.

"Karena ini memang bukan minyak goreng subsidi dari pemerintah sehingga harganya memang tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya terus melakukan pengawasan penjualan minyak goreng kemasan di daerah itu.

Hal ini dilakukan guna menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

"Sehingga tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga nantinya," ujarnya.

Rita menyebutkan harga bahan pokok lainnya di daerah itu saat ini terpantau normal.

Menurutnya, harga daging ayam broiler dijual Rp35 ribu per kilogram, daging sapi Rp160 ribu per kilogram, telur ayam Rp32 ribu per kilogram.

Selanjutnya harga cabai merah dijual Rp60 ribu per kilogram, harga cabai rawit dijual Rp62.500 per kilogram, bawang merah dijual Rp57.500 per kilogram dan bawang putih Rp31.500 per kilogram.

"Kami terus melakukan pengawasan stok dan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah dan Idul Fitri," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023