Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama enam perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu menyiapkan sebanyak 18 ton minyak goreng murah menjelang bulan puasa atau Ramadhan 1444 Hijriah.
"Kemarin kami sudah melakukan komunikasi dan koordinasi bersama perwakilan perusahaan kelapa sawit dan seluruhnya menyepakati untuk menyediakan minyak goreng murah masing-masing tiga ton yang akan disiapkan menjelang Ramadhan," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Ia menjelaskan penyediaan minyak goreng murah tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan kelapa sawit yang selama ini telah menjalankan bisnis di daerah itu.
Menurut dia, penyediaan minyak goreng harga murah juga dimaksudkan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng yang sering terjadi pada saat memasuki bulan puasa dan Idul Fitri.
Keenam perusahaan industri kelapa sawit yang diundang pada pertemuan, yaitu PT Gunung Sawit Bina Lestari (PT GSBL), PT Bumi Permai Lestari (PT BPL), PT MP Leidong West Indonesia (PT MP LWI), PT Tata Hamparan Eka Persada (PT THEP), PT Swarna Nusa Sentosa (PT SNS) dan PT Sawindo Kencana.
"Jadi kita minta satu perusahaan menyiapkan tiga ribu liter, atur macam mana teknisnya nanti, ada enam perusahaan mudah-mudahan bisa berjalan dengan bagus. Tiga ribu liter itu sangat-sangat kecil bagi perusahaan, tapi sekecil apapun yang penting bermanfaat,” katanya.
Dengan adanya subsidi minyak goreng dalam kegiatan pasar murah tersebut, masyarakat Bangka Barat diharapkan dapat terhindar dari kelangkaan minyak goreng yang biasanya juga ditandai dengan naiknya harga bahan pangan pokok tersebut.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito menjelaskan bahwa dalam teknis pelaksanaan pasar murah ini, Pemkab akan mendirikan lokasi tertentu pada masing-masing enam kecamatan.
Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penyelenggaraan, serta agar akses masyarakat terhadap minyak goreng subsidi perusahaan dapat terjangkau dan tidak hanya fokus di Kecamatan Mentok.
"Rencananya dilaksanakan dua kali, yaitu pada 20 Maret 2023, sebelum memasuki bulan puasa, dan 13 April 2023 atau menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah," ujarnya.
Untuk jenis produk minyak goreng yang dijual di pasar murah, pihak perusahaan bersama tim gabungan dari Dinas terkait, telah menyepakati untuk menggunakan merk Fortune, adapun harga jual yang akan dibebankan kepada masyarakat adalah sebesar Rp10 ribu/liter.
"Selisih harga jual di pasar murah dengan harga di pasaran itu nantinya yang akan disubsidi oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Jadi warga hanya mengeluarkan Rp10 ribu/liter," katanya.
Heru berharap pada penyelenggaraan pasar murah ini tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan keberadaan minyak goreng bersubsidi tersebut.
Pemerintah bersama pihak terkait akan melakukan tindakan tegas jika terdapat pihak tertentu yang menggunakan momentum ini sebagai penambah keuntungan pribadi.
"Untuk mekanisme rinci nanti akan dibahas bersama Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat. Mari kita dukung kegiatan ini semoga menjadi amal ibadah dan mendapatkan keberkahan," katanya.