Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan sektor pertanian guna meningkatkan hilirisasi dan ekspor produk pertanian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini Babel memiliki lahan yang luas dan belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan pertanian," kata Asisten I Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Muhammad Soleh saat menghadiri Focus Group Discussion Let's Go Ekspor di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa investasi dan ekspor merupakan faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Melalui program gerakan ekspor ini, Kementerian Pertanian berusaha mengakselerasi ekspor sampai ke daerah termasuk Babel, sehingga bisa menyatukan kekuatan dari seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai ke hilir," katanya.
Ia menambahkan beberapa komoditas tanaman pangan yang sangat berpotensi dikembangkan di daerah itu yakni ubi kayu, porang dan sarang burung walet.
"Untuk porang, kita bahkan sudah punya pabrik produksinya dan total produksi sarang burung walet berpotensi sebesar 4.019 kilogram atau senilai Rp28 miliar per tahun," katanya.
Ia menyatakan Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang melalui FGD membangun komitmen bersama klinik ekspor yang terintegrasi sebagai wujud hilirisasi komoditas pertanian unggulan asal Bangka Beliung sukses dalam akselerasi ekspor dan kekuatan pangan.
"Kami sangat mengapresiasi Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang dalam memberikan kontribusi terhadap produktivitas dan kesinambungan produk pertanian," katanya.
Menurut dia, selain klinik ekspor, inovasi dan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang dalam optimalisasi layanan dan diseminasi teknologi paperless saat proses karantina akan meningkatkan ekspor pertanian di Bangka Belitung.
"Awal bulan lalu sudah disosialisasikan dan ini merupakan peran aktif Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang membangun sektor pertanian di Bangka Belitung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saat ini Babel memiliki lahan yang luas dan belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan pertanian," kata Asisten I Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Muhammad Soleh saat menghadiri Focus Group Discussion Let's Go Ekspor di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa investasi dan ekspor merupakan faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Melalui program gerakan ekspor ini, Kementerian Pertanian berusaha mengakselerasi ekspor sampai ke daerah termasuk Babel, sehingga bisa menyatukan kekuatan dari seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai ke hilir," katanya.
Ia menambahkan beberapa komoditas tanaman pangan yang sangat berpotensi dikembangkan di daerah itu yakni ubi kayu, porang dan sarang burung walet.
"Untuk porang, kita bahkan sudah punya pabrik produksinya dan total produksi sarang burung walet berpotensi sebesar 4.019 kilogram atau senilai Rp28 miliar per tahun," katanya.
Ia menyatakan Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang melalui FGD membangun komitmen bersama klinik ekspor yang terintegrasi sebagai wujud hilirisasi komoditas pertanian unggulan asal Bangka Beliung sukses dalam akselerasi ekspor dan kekuatan pangan.
"Kami sangat mengapresiasi Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang dalam memberikan kontribusi terhadap produktivitas dan kesinambungan produk pertanian," katanya.
Menurut dia, selain klinik ekspor, inovasi dan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang dalam optimalisasi layanan dan diseminasi teknologi paperless saat proses karantina akan meningkatkan ekspor pertanian di Bangka Belitung.
"Awal bulan lalu sudah disosialisasikan dan ini merupakan peran aktif Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang membangun sektor pertanian di Bangka Belitung," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023