Sungailiat (Antara Babel) - Puluhan kapal nelayan tradisional di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kesulitan masuk ke pelabuhan perikanan karena dangkalnya pintu alur muara Air Kantong.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Selasa mengatakan puluhan bahkan ratusan kapal nelayan tradisional yang berkapasitas dua sampai 10 gross ton (GT) kesulitan masuk ke pintu muara baik nelayan yang hendak pergi melaut maupun sebaliknya dengan hasil tangkapan ikan.

"Dangkal pintu muara Air Kantong yang terjadi sejak tahun 2006 itu disebabkan adanya penumpukan pasir yang sampai sekarang belum dilakukan pengerukan oleh pemerintah," katanya.

Menurutnya, pihaknya bersama dengan sejumlah nelayan pernah mengadukan langsung hal itu kepemerintah pusat melalui kementerian terkait, namun sampai dengan sekarang belum ada realisasi yang dapat mengemberikan nelayan.

"Akibat dangkalnya pintu muara itu, kapal nelayan tidak hanya terhambat saat masuk ke pelabuhan untuk membongkar hasil tangkapan, namun terdapat pula kapal nelayan yang terbalik," katanya.

Dia mengatakan, dengan kondisi seperti itu nelayan tidak hanya dirugikan masalah waktu yang terhambat saat bongkar hasil tangkapan, tetapi juga mengalami kerugian materil dengan kapal rusak maupun ikan hasil tangkapan ikan yang sebagian membusuk akibat stok es mulai berkurang.

"Pada saat melalui pintu muara, nelayan harus lebih berhati hati atau bahkan nelayan memilih menunggu sampai pasang air laut," ujarnya.

Petugas Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), Mulyanto mengatakan petugas terpaksa membantu menarik kapal yang hendak masuk ke pelabuhan karena kapal nelayan mengalami kesulitan masuk di pintu muara.

"Pada saat saya hendak melakukan pendataan produksi ikan nelayan, nampak kapal nelayan yang kesulitan masuk ke muara dan terpaksa saya bersama dengan nelayan lainnya menarik kapal nelayan itu agar bisa masuk ke pelabuhan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016