Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meresmikan perubahan nama RSUD Bangka Tengah, menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abu Hanifah.
"Rumah sakit ini sudah resmi beroperasi sejak 2007, kemudian kita ubah nama dan menyematkan nama Abu Hanifah pada waktu menjabat bupati yang merintis pendirian RSUD Bangka Tengah ini," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Pemkab Bangka Tengah mengambil tema prosesi perubahan nama tersebut yaitu reborn to serve yang artinya rasa terlahir kembali untuk melayani.
"Penamaan RSUD Abu Hanifah sebagai apresiasi atas dedikasi yang luar biasa diberikan oleh almarhum Abu Hanifah kepada Bangka Tengah saat menjabat sebagai bupati," kata bupati.
Bupati mengatakan, menyematkan nama Abu Hanifah merupakan bentuk penghargaan paling tinggi kepada beliau yang sudah wafat atas segala dedikasi, loyalitas dan semua pengabdian beliau kepada Bangka Tengah ini.
"Kita sebelumnya sudah meminta izin kepada keluarga besar almarhum untuk mendapat persetujuan berkaitan penamaan RSUD ini," ujarnya.
Algafry juga mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk berkomitmen menjaga keberlangsungan rumah sakit ini dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta untuk menjaga nama besar Abu Hanifah.
"Motivasikan diri dengan adanya nama baru berarti harus diiringi dengan citra yang baru," ujar Algafry.
Direktur Utama RSUD Abu Hanifah dr Lismayoni menyampaikan terdapat penambahan pelayanan kesehatan di RSUD Abu Hanifah, yaitu pelayanan Haemodialisa (cuci darah), pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) atau yang biasa disebut ruang intensif bayi dan anak.
"Dengan adanya penambahan pelayanan ini diharapkan mampu mendekatkan akses bagi masyarakat khususnya bagi yang membutuhkan pelayanan cuci darah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Rumah sakit ini sudah resmi beroperasi sejak 2007, kemudian kita ubah nama dan menyematkan nama Abu Hanifah pada waktu menjabat bupati yang merintis pendirian RSUD Bangka Tengah ini," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Pemkab Bangka Tengah mengambil tema prosesi perubahan nama tersebut yaitu reborn to serve yang artinya rasa terlahir kembali untuk melayani.
"Penamaan RSUD Abu Hanifah sebagai apresiasi atas dedikasi yang luar biasa diberikan oleh almarhum Abu Hanifah kepada Bangka Tengah saat menjabat sebagai bupati," kata bupati.
Bupati mengatakan, menyematkan nama Abu Hanifah merupakan bentuk penghargaan paling tinggi kepada beliau yang sudah wafat atas segala dedikasi, loyalitas dan semua pengabdian beliau kepada Bangka Tengah ini.
"Kita sebelumnya sudah meminta izin kepada keluarga besar almarhum untuk mendapat persetujuan berkaitan penamaan RSUD ini," ujarnya.
Algafry juga mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk berkomitmen menjaga keberlangsungan rumah sakit ini dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta untuk menjaga nama besar Abu Hanifah.
"Motivasikan diri dengan adanya nama baru berarti harus diiringi dengan citra yang baru," ujar Algafry.
Direktur Utama RSUD Abu Hanifah dr Lismayoni menyampaikan terdapat penambahan pelayanan kesehatan di RSUD Abu Hanifah, yaitu pelayanan Haemodialisa (cuci darah), pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) atau yang biasa disebut ruang intensif bayi dan anak.
"Dengan adanya penambahan pelayanan ini diharapkan mampu mendekatkan akses bagi masyarakat khususnya bagi yang membutuhkan pelayanan cuci darah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023