Mahasiswa semester 2 penerima beasiswa Taawun Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Babel) berhasil meraih medali emas dalam kompetisi barongsai “Genting Dream Cruise Tian Fu Gong White Dragon King International LionDance” yang berlangsung pada 19 – 23 Maret 2023 fdi Singapura.
Arvians atau Ahmad Al-Fatih Hidayat yang genap berusia 21 tahun, mahasiswa semester dua program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) ini berhasil membawa medali emas dari negeri Singa ini memiliki bekal ilmu bela diri karate.
Meski tantangan dan perjuangannya dalam menaklukkan medan dan meraih medali emas tidaklah mudah. Ia sempat jatuh dan mengalami cidera parah pada waktu babak penyisihan, namun dengan tekad dan keyakinan yang kuat Ia tetap melanjutkan kompetisi barongsai hingga tuntas.
"Alhamdulillah, mahasiswa kita Arvians telah menorehkan sejarah yang luar biasa. Kita mengucapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap kemenangan yang diraih oleh Arvians," kata Kepala Prodi PKJR Universitas Muhammadiyah Babel, Erick Prayogo Walton, di Pangkalpinang, Senin.
Erick mengatakan, berhasilnya Arvians meraih medali emas dalam pertandingan barongsai di Singapura ini, semoga menjadi contoh yang menginspirasi bagi mahasiswa lainnya agar dapat menunjukkan bakat-bakat yang mereka miliki sehingga berani mengikuti kompetisi, baik dikancah nasional maupun internasional.
"Untuk teman-teman yang sedang menuju jalan kesuksesan, perjuangan itu bukan proses penderitaan menuju tujuan, tapi proses memantaskan diri untuk meraih tujuan, seperti halnya yang dialami oleh teman kita Arvians, dengan kegigihan, doa dan kekompakkan tim, kemenangan bisa diraih bukan lagi sekedar mimpi," ujarnya.
Selama di pertandingan tersebut Arvians mengaku melakukan latihan dengan kesiapan yang terbilang tidak lama, yakni selama satu bulan lebih. Dan tantangan di saat pertandingan kemarin adalah susahnya arah angin yang membuat dirinya dan tim harus bisa bertahan bertanding melawan tim besar lainnya.
Adanya cidera yang dialami Arvians pada saat itu langsung di tangani team medis. Dokter juga menyatakan untuk tidak memaksakan diri, daripada terjadi hal yang tidak di inginkan. Namun dirinya tetap ikut final, karena berherap bisa melihat bendera merah putih berkibar dan bisa naik podium dengan membawa hasil terbaik.
"Alhamdulillah, Allah mengabulkan perkataan Arvians, kita meraih peringkat 1. Saat bertanding saya selalu berharap semoga dipermudahkan pada saat pertandingan. Dan mohon do’anya juga untuk teman-teman, bapak dan ibu dosen, karena bulan 5 Mei nanti saya akan kembali bertanding mewakili Indonesia di Sungai Kolok Thailand, Narathiwat dan bulan 8 Agustus di Genting Malaysia, dimana event tersebut merupakan ajang yang sangat bergengsi. Mohon doanya, supportnya, dan dukungannya," harap Arvians.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Arvians atau Ahmad Al-Fatih Hidayat yang genap berusia 21 tahun, mahasiswa semester dua program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) ini berhasil membawa medali emas dari negeri Singa ini memiliki bekal ilmu bela diri karate.
Meski tantangan dan perjuangannya dalam menaklukkan medan dan meraih medali emas tidaklah mudah. Ia sempat jatuh dan mengalami cidera parah pada waktu babak penyisihan, namun dengan tekad dan keyakinan yang kuat Ia tetap melanjutkan kompetisi barongsai hingga tuntas.
"Alhamdulillah, mahasiswa kita Arvians telah menorehkan sejarah yang luar biasa. Kita mengucapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap kemenangan yang diraih oleh Arvians," kata Kepala Prodi PKJR Universitas Muhammadiyah Babel, Erick Prayogo Walton, di Pangkalpinang, Senin.
Erick mengatakan, berhasilnya Arvians meraih medali emas dalam pertandingan barongsai di Singapura ini, semoga menjadi contoh yang menginspirasi bagi mahasiswa lainnya agar dapat menunjukkan bakat-bakat yang mereka miliki sehingga berani mengikuti kompetisi, baik dikancah nasional maupun internasional.
"Untuk teman-teman yang sedang menuju jalan kesuksesan, perjuangan itu bukan proses penderitaan menuju tujuan, tapi proses memantaskan diri untuk meraih tujuan, seperti halnya yang dialami oleh teman kita Arvians, dengan kegigihan, doa dan kekompakkan tim, kemenangan bisa diraih bukan lagi sekedar mimpi," ujarnya.
Selama di pertandingan tersebut Arvians mengaku melakukan latihan dengan kesiapan yang terbilang tidak lama, yakni selama satu bulan lebih. Dan tantangan di saat pertandingan kemarin adalah susahnya arah angin yang membuat dirinya dan tim harus bisa bertahan bertanding melawan tim besar lainnya.
Adanya cidera yang dialami Arvians pada saat itu langsung di tangani team medis. Dokter juga menyatakan untuk tidak memaksakan diri, daripada terjadi hal yang tidak di inginkan. Namun dirinya tetap ikut final, karena berherap bisa melihat bendera merah putih berkibar dan bisa naik podium dengan membawa hasil terbaik.
"Alhamdulillah, Allah mengabulkan perkataan Arvians, kita meraih peringkat 1. Saat bertanding saya selalu berharap semoga dipermudahkan pada saat pertandingan. Dan mohon do’anya juga untuk teman-teman, bapak dan ibu dosen, karena bulan 5 Mei nanti saya akan kembali bertanding mewakili Indonesia di Sungai Kolok Thailand, Narathiwat dan bulan 8 Agustus di Genting Malaysia, dimana event tersebut merupakan ajang yang sangat bergengsi. Mohon doanya, supportnya, dan dukungannya," harap Arvians.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023