Angka keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2023 turun menjadi 1.449 keluarga.

"Sebelumnya angka keluarga miskin ekstrem tercatat 2.867 keluarga, turun menjadi 1.449 keluarga," kata Bupati Belitung Timur Burhanuddin di Manggar, Minggu.

Bupati menjelaskan, ke depan diperlukan sinergitas antar lembaga dalam upaya menekan angka kemiskinan dan dukungan investasi dalam rangka menciptakan lapangan kerja.

"Untuk mendukung pertumbuhan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, diperlukan saran transportasi yang memadai seperti pelabuhan," kata bupati.

Ia mengatakan, dengan adanya akses pelabuhan yang memadai maka menjadi pintu masuk utama komoditas dari luar daerah sehingga harga kebutuhan pokok makanan dan non makanan dapat lebih terjangkau.

"Kemudian, adanya peningkatan alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) baik peningkatan kualitas maupun pembangunan rumah terutama bagi masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.

Selain itu kata dia perlunya peningkatan sarana dan prasarana pertanian berupa pupuk, benih, pembangunan rumah bibit, alat dan mesin pertanian untuk mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem.

"Kita terus menggalakkan kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Lestari (P2L) dan bantuan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta instalasi pengolahan air bersih," ujarnya.

Bupati juga mengatakan, pemerintah daerah tidak hanya fokus menekan angaka kemiskinan eksttem tetapi juga menekan kasus stunting.

"Angka prevalensi stunting berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 sebesar 22,6 persen dan turun menjadi 16,0 persen pada 2022," kata bupati.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023