Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan agama memiliki peran yang sangat penting dalam perdamaian dan peradaban.
"Perdamaian dan peradaban sumber utamanya adalah ajaran agama, ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan pada acara Konferensi Internasional Agama, Perdamaian, dan Peradaban, lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Amirsyah mengatakan peran agama dalam penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia dapat menjadi penguat bagi umatnya untuk hidup dalam damai dan kasih sayang, seperti yang diajarkan oleh semua agama di Indonesia.
Dia menyebutkan setiap agama mengajarkan kebaikan dan perdamaian. Oleh karena itu, lanjut dia, setiap umat beragama harus mampu mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Jika ada pihak-pihak yang ingin mencoba menyulut konflik, itu sesungguhnya bukanlah ajaran agama, tetapi itu hanya kesalahpahaman terhadap agama," kata Amirsyah.
Selain itu, sambungnya, konflik agama sering dimanfaatkan oleh sekelompok yang ingin menyalahgunakan agama dan menjadikan agama sebagai kedok untuk meraih keuntungan politik, ekonomi, sosial, dan hukum yang sifatnya sesaat.
Menurutnya, kehidupan beragama sejatinya telah berkontribusi dalam melakukan tindakan preventif, persuasif, dan edukatif kepada umatnya.
Amirsyah berharap konferensi yang diikuti oleh peserta dari dalam negeri dan luar negeri tersebut dapat mengangkat isu tentang bagaimana menyelamatkan lingkungan hidup yang sejuk, aman, damai, dan terhindar dari kerusakan lingkungan, untuk menciptakan persaudaraan sesama umat, bangsa, dan manusia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Perdamaian dan peradaban sumber utamanya adalah ajaran agama, ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan pada acara Konferensi Internasional Agama, Perdamaian, dan Peradaban, lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Amirsyah mengatakan peran agama dalam penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia dapat menjadi penguat bagi umatnya untuk hidup dalam damai dan kasih sayang, seperti yang diajarkan oleh semua agama di Indonesia.
Dia menyebutkan setiap agama mengajarkan kebaikan dan perdamaian. Oleh karena itu, lanjut dia, setiap umat beragama harus mampu mengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Jika ada pihak-pihak yang ingin mencoba menyulut konflik, itu sesungguhnya bukanlah ajaran agama, tetapi itu hanya kesalahpahaman terhadap agama," kata Amirsyah.
Selain itu, sambungnya, konflik agama sering dimanfaatkan oleh sekelompok yang ingin menyalahgunakan agama dan menjadikan agama sebagai kedok untuk meraih keuntungan politik, ekonomi, sosial, dan hukum yang sifatnya sesaat.
Menurutnya, kehidupan beragama sejatinya telah berkontribusi dalam melakukan tindakan preventif, persuasif, dan edukatif kepada umatnya.
Amirsyah berharap konferensi yang diikuti oleh peserta dari dalam negeri dan luar negeri tersebut dapat mengangkat isu tentang bagaimana menyelamatkan lingkungan hidup yang sejuk, aman, damai, dan terhindar dari kerusakan lingkungan, untuk menciptakan persaudaraan sesama umat, bangsa, dan manusia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023