Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memaknai peringatan kemerdekaan Republik Indonesia dengan memberikan solusi di setiap permasalahan yang dihadapi bangsa.
"Mampu memahami dan memberikan solusi terhadap permasalahan pokok yang tengah dihadapi bangsa," ujar Amirsyah Tambunan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Amirsyah mengatakan rakyat Indonesia wajib bersyukur atas nikmat kemerdekaan saat ini. Meskipun, masih di tengah terpaan pandemi COVID-19 yang telah memasuki tahun kedua.
Dia berpesan bahwa dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bukan hanya dibutuhkan semangat dan optimisme, tapi termasuk rasa syukur dan memberikan solusi sesuai peranannya masing-masing.
Amirsyah menjelaskan pemaknaan rasa syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah berhasil diperjuangkan para pahlawan bangsa 76 tahun silam. Menurutnya, syukur bermakna sangat dalam dan luas.
Secara bahasa, makna ini dirujuk dari lafaz syukr, terdiri atas syin, kaf, dan ra’. Maknanya antara lain membuka, menampakkan, menyingkap, dan menunjukkan.
Ia mengutip Ahmad Ibn Faris dalam karyanya Maqayis Al-Lughah yang mengemukakan dua makna. Pertama, pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh seseorang. Kedua, syukur bermakna penuh atau lebat.
"Dua makna tersebut korelatif dengan sikap manusia yang ridho dan puas atas nikmat Allah SWT, baik banyak maupun sedikit," kata Amirsyah.
Ia juga mengemukakan dua permasalahan pokok yang menjadi tantangan bangsa Indonesia. Pertama, kemandirian bangsa tengah menghadapi ujian yang cukup berat, terutama dalam mempertahankan kemandirian ekonomi dari pengaruh kapitalisme dan liberalisme.
Kedua, pentingnya keteladanan di tengah langkanya keteladanan, miskin tuntunan di saat maraknya korupsi. Pentingnya keteladanan berkata jujur, di saat banyaknya berita fitnah, hoaks, dan adu domba.
"Semoga Allah menambah nikmat kemerdekaan ke-76 RI. Semoga Allah menyelamatkan bangsa Indonesia dari marabahaya," kata dia.