Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengoptimalkan program penanganan stunting sebagai gerak cepat pemerintah daerah dalam menekan kasusnya.

"Kita harus melakukan percepatan penanganan stunting ini. Jadi, segeralah bangun sinergi dengan pihak-pihak terkait," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Kepulauan Babel bekerja sama dengan IBI dan dinas terkait lainnya harus segera membangun sinergi dalam percepatan penanganan stunting.

"Untuk penyerapan anggaran percepatan penanganan stunting, jangan takut menggunakannya, karena semuanya sudah dialokasikan. Gunakan anggarannya sesuai dengan juknis yang sudah ada," ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Babel Asyraf Suryadin mengatakan pihaknya bersama IBI berupaya melakukan percepatan penanganan stunting.

"Stunting ini bukan karena penyakit, tapi karena perilaku, maka kita harus terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di wilayah pedesaan dan daerah-daerah yang jumlah stuntingnya lebih tinggi," katanya.

Selain itu, DP3ACSKB juga akan melakukan kegiatan-kegiatan tanpa menggunakan anggaran, misalnya dengan menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

"Kita bersama IBI tentunya terus melakukan sosialisasi secara masif. Kemarin, salah satu program percepatan penanganan stunting yang sudah dilakukan yakni melakukan pemberian pil zat besi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023