Seorang calon haji asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur meninggal dunia beberapa saat setelah mendarat di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5) siang Waktu Arab Saudi (WAS).
 
Kabar duka tersebut dikonfirmasi Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haryanto yang menjelaskan bahwa almarhum bernama Achmad Suhadak, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Surabaya (SUB-09) bersama 449 calon haji lainnya.
 
"Satu jamaah haji meninggal dunia atas nama Achmad Suhadak, usia 54 tahun. Saat ini jenazah ada di rumah sakit Madinah," katanya saat ditemui di Bandara AMAA Madinah.
 
Achmad Suhadak sempat mendapatkan penanganan medis oleh petugas di Bandara AMAA sesaat setelah pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5045 yang ditumpanginya mendarat di Madinah.
 
Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit di Madinah untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif, namun nyawanya tidak tertolong dan Suhadak kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
 
Istri almarhum, Sumarni binti Suwarno menceritakan suaminya dalam kondisi sehat saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelum pemberangkatan haji juga tidak menunjukkan gejala sakit.
 
Saat turun dari pesawat, kata dia, suaminya masih ikut membantu menurunkan koper kecil miliknya dan beberapa calon haji lainnya.
 
"Malah saya yang sempat kurang enak badan, semuanya dibantu sama bapak sampai turun dari pesawat. Bapak bawa koper dua sama punya saya," cerita Sumarni.
 
Usai melewati proses di imigrasi, Suhadak mendadak mengeluh sesak napas hingga harus mendapatkan penanganan medis di klinik bandara.
 
Kondisi yang memburuk kemudian membuat Suhadak dirujuk ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
 
Sumarni mengaku sudah ikhlas ditinggal suaminya saat tengah memenuhi panggilan Allah di Tanah Suci dan ibu dua anak ini juga telah menyampaikan kabar duka tersebut ke Tanah Air.
 
"Keluarga sudah saya kabari. Insya Allah sudah ikhlas semua," kata warga Jalan Kartini, Gresik, Jawa Timur ini.

Pewarta: Nur Istibsaroh

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023