Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masuk dalam jejaring desa ASEAN (ASEAN Village Network) bersama sembilan desa lainnya di Indonesia.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin, mengatakan Namang yang dikenal dengan desa penghasil madu lebah pelawan khas daerah itu ditunjuk oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk masuk dalam jejaring Desa ASEAN.
"Tentu ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi, di mana Namang terpilih masuk ke dalam jejaring Desa ASEAN," ujarnya.
Algafry menjelaskan bahwa ASEAN Village Network merupakan program yang dibentuk para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberikan kerangka panduan yang kohesif bagi pembangunan pedesaan ASEAN.
Baca juga: Hutan Pelawan Namang benteng terakhir hewan endemik
"Jejaring desa ASEAN ini dibentuk dengan satu tujuan yaitu pengentasan kemiskinan dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030," ujarnya
Menurut dia, Desa Namang terpilih dengan berbagai pertimbangan logis, di antaranya Namang termasuk desa mandiri yang berhasil menggali sumber daya alam lokal dari kawasan hutan pelawan yang dikembangkan para pelaku UMKM menjadi produk kreatif.
"Namang dianggap berhasil dalam pengembangan produk UMKM asli desa sendiri atau disebut one village one product (OVOP)," kata bupati.
Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan berhasil menjadi perwakilan ke tingkat internasional dan mengalahkan 81.602 Desa yang ikut berpartisipasi.
Baca juga: Hutan Pelawan di Namang dikunjungi pelajar dari Jakarta
"Kita berhasil menjadi sembilan desa yang ditunjuk ke tingkat ASEAN dan itu jadi kebanggaan, kita masuk ASEAN Village Network dengan kategori desa OVOP," ujarnya.
Zaiwan menjelaskan dipilihnya Namang sebagai salah satu ASEAN Village Network karena produk UMKM yang bersumber pada hutan pelawan mulai dari madu, teh, hingga beberapa kerajinan yang bersumber dari hutan pelawan.
"Desa Namang ini kuat masyarakatnya, mandiri, UMKM jalan, inovasi dan produknya benar-benar asli hanya ada di Bangka Tengah dan tidak ada di daerah lain," ujarnya.
Baca juga: Tokoh masyarakat Desa Namang bangun kawasan wisata "kelekak"
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin, mengatakan Namang yang dikenal dengan desa penghasil madu lebah pelawan khas daerah itu ditunjuk oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk masuk dalam jejaring Desa ASEAN.
"Tentu ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi, di mana Namang terpilih masuk ke dalam jejaring Desa ASEAN," ujarnya.
Algafry menjelaskan bahwa ASEAN Village Network merupakan program yang dibentuk para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberikan kerangka panduan yang kohesif bagi pembangunan pedesaan ASEAN.
Baca juga: Hutan Pelawan Namang benteng terakhir hewan endemik
"Jejaring desa ASEAN ini dibentuk dengan satu tujuan yaitu pengentasan kemiskinan dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030," ujarnya
Menurut dia, Desa Namang terpilih dengan berbagai pertimbangan logis, di antaranya Namang termasuk desa mandiri yang berhasil menggali sumber daya alam lokal dari kawasan hutan pelawan yang dikembangkan para pelaku UMKM menjadi produk kreatif.
"Namang dianggap berhasil dalam pengembangan produk UMKM asli desa sendiri atau disebut one village one product (OVOP)," kata bupati.
Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan berhasil menjadi perwakilan ke tingkat internasional dan mengalahkan 81.602 Desa yang ikut berpartisipasi.
Baca juga: Hutan Pelawan di Namang dikunjungi pelajar dari Jakarta
"Kita berhasil menjadi sembilan desa yang ditunjuk ke tingkat ASEAN dan itu jadi kebanggaan, kita masuk ASEAN Village Network dengan kategori desa OVOP," ujarnya.
Zaiwan menjelaskan dipilihnya Namang sebagai salah satu ASEAN Village Network karena produk UMKM yang bersumber pada hutan pelawan mulai dari madu, teh, hingga beberapa kerajinan yang bersumber dari hutan pelawan.
"Desa Namang ini kuat masyarakatnya, mandiri, UMKM jalan, inovasi dan produknya benar-benar asli hanya ada di Bangka Tengah dan tidak ada di daerah lain," ujarnya.
Baca juga: Tokoh masyarakat Desa Namang bangun kawasan wisata "kelekak"
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023