Sejumlah delegasi dari Uni Arab Emirates (UAE) dijadwalkan meninjau kondisi hutan mangrove di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/7).
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Rabu, mengatakan kunjungan tersebut merupakan kegiatan peninjauan lapangan program Integrated Area Development (IAD) Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI.
"Jumlah delegasi sebanyak delapan orang bahkan lebih. Kami sudah siap menyambut kedatangan mereka," katanya.
Menurut dia, Belitung menjadi salah satu lokasi pilot projects pembangunan Mangrove Research Centre dunia.
Program ini merupakan kerja sama antara Kemenko Marves RI dan UAE yang digagas beberapa waktu lalu.
"Kunjungan ini memiliki tujuan untuk membangun pusat penelitian mangrove terbesar di dunia guna membangun konservasi blue economy dan green economy,," ujarnya.
Ia menambahkan, kunjungan ini merupakan kesempatan berharga bagi Belitung untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan potensi hutan mangrove di daerah itu.
"Kami bersyukur mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenko Marves RI bahwa akan ada delegasi dari UAE yang akan melihat kondisi mangrove di Belitung," katanya.
Para delegasi akan mengunjungi kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu yang merupakan kawasan konservasi dan pelestarian mangrove di daerah itu.
Selain itu, para delegasi juga dijadwalkan akan melakukan kegiatan penanaman mangrove secara bersama di lokasi tersebut.
Ia menjelaskan, melalui kunjungan ini, Mangrove Park Belitung diharapkan menjadi ikon baru pariwisata di daerah itu.
"Kami harapkan semoga nanti para delegasi yang difasilitasi oleh Kemenko Marves RI ini bisa membantu kami menjadikan mangrove park sebagai destinasi eco wisata," ujarnya.
Ia berpendapat, Belitung masih membutuhkan banyak bantuan dari sejumlah pihak terutama selepas pandemi COVID-19.
"Sehingga destinasi pariwisata Belitung bisa bangkit dan menjadi destinasi unggulan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Rabu, mengatakan kunjungan tersebut merupakan kegiatan peninjauan lapangan program Integrated Area Development (IAD) Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI.
"Jumlah delegasi sebanyak delapan orang bahkan lebih. Kami sudah siap menyambut kedatangan mereka," katanya.
Menurut dia, Belitung menjadi salah satu lokasi pilot projects pembangunan Mangrove Research Centre dunia.
Program ini merupakan kerja sama antara Kemenko Marves RI dan UAE yang digagas beberapa waktu lalu.
"Kunjungan ini memiliki tujuan untuk membangun pusat penelitian mangrove terbesar di dunia guna membangun konservasi blue economy dan green economy,," ujarnya.
Ia menambahkan, kunjungan ini merupakan kesempatan berharga bagi Belitung untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan potensi hutan mangrove di daerah itu.
"Kami bersyukur mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenko Marves RI bahwa akan ada delegasi dari UAE yang akan melihat kondisi mangrove di Belitung," katanya.
Para delegasi akan mengunjungi kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu yang merupakan kawasan konservasi dan pelestarian mangrove di daerah itu.
Selain itu, para delegasi juga dijadwalkan akan melakukan kegiatan penanaman mangrove secara bersama di lokasi tersebut.
Ia menjelaskan, melalui kunjungan ini, Mangrove Park Belitung diharapkan menjadi ikon baru pariwisata di daerah itu.
"Kami harapkan semoga nanti para delegasi yang difasilitasi oleh Kemenko Marves RI ini bisa membantu kami menjadikan mangrove park sebagai destinasi eco wisata," ujarnya.
Ia berpendapat, Belitung masih membutuhkan banyak bantuan dari sejumlah pihak terutama selepas pandemi COVID-19.
"Sehingga destinasi pariwisata Belitung bisa bangkit dan menjadi destinasi unggulan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023