Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta semua lini bersinergi memberantas pemicu kekerasan pada anak, dalam rangka meningkatkan upaya  pencegahan kekerasan terhadap anak di Negeri Serumpun Sebalai. 

"Maraknya kekerasan pada anak ini harus menjadi konsen kita. Bagaimana tidak, tindakan kekerasan pada anak tanpa kita sadari banyak terjadi di sekitar kita bahkan dilakukan oleh orang terdekat. Untuk itu, saya harap semua lini secara masif dan proaktif bersinergi memberantas faktor pemicu mulai dari akarnya," kata Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat membuka Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Yang Melibatkan Para Pihak Lingkup Daerah Provinsi dan Lintas Daerah kabupaten/kota di Pangkalpinang, Rabu. 

Ia mengibaratkan kekerasan pada anak layaknya seperti lingkaran setan, karena pemicunya sangat banyak diantaranya kondisi ekonomi, pendidikan, lingkungan, sosial bahkan latar belakang orangtua salah satunya usia pernikahan dini.

"Keberadaan bapak/Ibu di sini saya harap bisa berkolaborasi menyelamatkan anak anak kita, karena kepada anak-anak kita inilah akan kita titipkan bangsa dan negara khususnya Negeri Serumpun Sebalai ini. Jadi cintailah mereka," katanya. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan  Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Babel Asyraf Suryadin menjelaskan penyelenggaraan kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta ini merupakan komitmen pemerintah dalam merangkul semua pihak agar ikut berpartisipasi mengentaskan dan mencegah kasus-kasus kekerasan pada anak. 

"Adapun tujuannya pertama menguatkan kapasitas masyarakat dalam upaya meningkatkan pencegahan dan melakukan upaya perlindungan pada anak, kedua memberikan informasi, sosialisasi dan edukasi tentang norma sosial, dan praktik budaya yang untuk mencegah tindak kekerasan, ketiga memotivasi stakeholder bidang anak untuk berperan aktif, dan terakhir mendiskusikan tantangan dan hambatan dalam menjalankan program kebijakan Partisipasi Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat (PATBM)," katanya.

Ia mengungkapkan tindak pencegahan kekerasan kepada anak ini pun harus dilakukan bersama secara masif mengingat jumlah anak di Babel ini ada sekitar 31 persen dari 1,5 juta penduduk Babel. 

"Untuk itu, saya berharap kita terus bersinergi untuk peduli terhadap perlindungan anak  dari tindak kekerasan dan diskriminasi," katanya.

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023