Kementerian Perindustrian RI membangun gedung operasional sentra lada (Setara) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna membantu petani lada di daerah itu meningkatkan kualitas lada.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita di Sungailiat, Selasa mengatakan, gedung operasional sentral lada dibangun meningkatkan kualitas lada hasil petani supaya mampu bersaing di pasar.
"Kita menekankan pada proses produksi, supaya lada di Bangka ini dikelola menjadi lebih higienis, memenuhi standar yang ada, kemudian meningkatkan daya saing sehingga memiliki nilai jual yang tinggi," jelas dia.
Dikatakan keberadaan gedung operasional sentral lada di Kabupaten Bangka, sebagai wadah pelaku industri kecil dan menengah lada untuk memanfaatkan peralatan moderen yang ada sehingga olahan yang diproduksinya memenuhi standar.
"Dengan tersedianya sarana gedung operasional yang dilengkapi dengan peralatan moderen, IKM lada menjadi lebih baik pengelolaan lada mulai dari perendaman sampai penjemuran yang lebih baik," jelas dia.
Gedung operasional sentra lada dibangun di kawasan Industri Jelitik Sungailiat menelan biaya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp13 miliar.
Bupati Bangka, Mulkan mengatakan pihaknya akan mendorong petani lada untuk lebih giat menanam komodisiti jenis ini yang saat sekarang mulai menurun.
"Kami akan berupaya menggeliatkan kembali kejayaan lada yang pernah menjadi komoditi unggulan," jelas Bupati.
Menurutnya, rendahnya minat petani menanam lada dan beralih ke jenis komoditi yang dianggap menjanjikan karena dipengaruhi oleh bermacam faktor seperti, harga jual hasil panen lada yang tidak stabil bahkan cenderung menurun, mahalnya harga pupuk, serta ancaman hama kuning yang sering menyerang tanaman lada.
Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka tahun 2022, luas tanaman lada mencapai 3.554,48 hektare dengan total produksi sebanyak 2.896,87 ton.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Asep Setiawan menyebutkan gudang sentra lada yang dibangun di kawasan industri Jelitik Sungailiat, disediakan untuk membantu petani mengolah lada yang berkualitas
Asep mengakui, harga lada asal Bangka di pasar global lebih murah dibanding harga lada asal negara Vietam, meskipun kualitas kandungan lada Bangka lebih baik dibanding lada asal negara tetangga tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita di Sungailiat, Selasa mengatakan, gedung operasional sentral lada dibangun meningkatkan kualitas lada hasil petani supaya mampu bersaing di pasar.
"Kita menekankan pada proses produksi, supaya lada di Bangka ini dikelola menjadi lebih higienis, memenuhi standar yang ada, kemudian meningkatkan daya saing sehingga memiliki nilai jual yang tinggi," jelas dia.
Dikatakan keberadaan gedung operasional sentral lada di Kabupaten Bangka, sebagai wadah pelaku industri kecil dan menengah lada untuk memanfaatkan peralatan moderen yang ada sehingga olahan yang diproduksinya memenuhi standar.
"Dengan tersedianya sarana gedung operasional yang dilengkapi dengan peralatan moderen, IKM lada menjadi lebih baik pengelolaan lada mulai dari perendaman sampai penjemuran yang lebih baik," jelas dia.
Gedung operasional sentra lada dibangun di kawasan Industri Jelitik Sungailiat menelan biaya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp13 miliar.
Bupati Bangka, Mulkan mengatakan pihaknya akan mendorong petani lada untuk lebih giat menanam komodisiti jenis ini yang saat sekarang mulai menurun.
"Kami akan berupaya menggeliatkan kembali kejayaan lada yang pernah menjadi komoditi unggulan," jelas Bupati.
Menurutnya, rendahnya minat petani menanam lada dan beralih ke jenis komoditi yang dianggap menjanjikan karena dipengaruhi oleh bermacam faktor seperti, harga jual hasil panen lada yang tidak stabil bahkan cenderung menurun, mahalnya harga pupuk, serta ancaman hama kuning yang sering menyerang tanaman lada.
Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka tahun 2022, luas tanaman lada mencapai 3.554,48 hektare dengan total produksi sebanyak 2.896,87 ton.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Asep Setiawan menyebutkan gudang sentra lada yang dibangun di kawasan industri Jelitik Sungailiat, disediakan untuk membantu petani mengolah lada yang berkualitas
Asep mengakui, harga lada asal Bangka di pasar global lebih murah dibanding harga lada asal negara Vietam, meskipun kualitas kandungan lada Bangka lebih baik dibanding lada asal negara tetangga tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023