Lahan kosong penuh semak belukar di belakang Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dimanfaatkan untuk menanam sayur yakni cabai serta kacang panjang oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Babel.
Kegiatan pemanfaatan lahan ini merupakan inovasi yang dilakukan oleh Kasubbag TU Biro Organisasi Setda Babel, Erifan yang dinamai dengan Blue-Green (Budidaya Lahan Upaya Ekonomis-Gerakan Replikasi Ekosistem Elok dan Natural) untuk menanam tanaman sayur yang higienis, tanpa pestisida, dan orisinil.
"Dengan hadirnya kegiatan Blue-Green, semula lahan-lahan belum termanfaatkan dapat bermanfaat bernilai ekonomis tinggi dan hijau," katanya.
Selama 4 bulan ditanam, hari ini, Senin (31/7) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Naziarto, pihak biro organisasi memanen cabai dan kacang panjang hasil dari inovasi Blue-Green.
"Inovasi yang dilakukan Erifan dan biro organisasi patut dicontoh biro-biro yang lain di lingkungan pemerintah provinsi serta dinas-dinas yang lain," katanya.
Menurut dia kegiatan yang diinisiasi oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kep. Babel sangat bermanfaat, mengingat walau kecil, harga cabe kecil sendiri sekarang ini melonjak tinggi hingga menjadi sumber inflasi di Babel.
"Kita bisa mencegah inflasi di Bangka Belitung, dengan memanfaatkan perkarangan seperti ini. Bukan hanya cabai, bisa juga kunyit, kencur, dan lain-lain," kata Sekda Naziarto.
Ia sangat menghargai dan mendukung hal yang dilakukan oleh biro organisasi ini.
"Mari kita ciptakan lingkungan yang bersih, lingkungan yang bermanfaat untuk kita sendiri. Kita harus bersahabat dengan lingkungan, karena lingkungan adalah sumber pendapatan di rumah tangga terutama untuk pemenuhan sehari-hari seperti memasak," katanya.
Sementara itu hasil panen sendiri rencananya akan menggunakan konsep "Bersarang Pada Panbes" atau "Berkebun Sayur di Perkarangan di Lahan Tanpa Pestisida Panen Bersama Masyarakat" dengan orientasi hasil kepada masyarakat yang membutuhkan seperti cleaning service di lingkungan Pemprov Babel serta masyarakat lokus stunting serta lansia ekonomi lemah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kegiatan pemanfaatan lahan ini merupakan inovasi yang dilakukan oleh Kasubbag TU Biro Organisasi Setda Babel, Erifan yang dinamai dengan Blue-Green (Budidaya Lahan Upaya Ekonomis-Gerakan Replikasi Ekosistem Elok dan Natural) untuk menanam tanaman sayur yang higienis, tanpa pestisida, dan orisinil.
"Dengan hadirnya kegiatan Blue-Green, semula lahan-lahan belum termanfaatkan dapat bermanfaat bernilai ekonomis tinggi dan hijau," katanya.
Selama 4 bulan ditanam, hari ini, Senin (31/7) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Naziarto, pihak biro organisasi memanen cabai dan kacang panjang hasil dari inovasi Blue-Green.
"Inovasi yang dilakukan Erifan dan biro organisasi patut dicontoh biro-biro yang lain di lingkungan pemerintah provinsi serta dinas-dinas yang lain," katanya.
Menurut dia kegiatan yang diinisiasi oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kep. Babel sangat bermanfaat, mengingat walau kecil, harga cabe kecil sendiri sekarang ini melonjak tinggi hingga menjadi sumber inflasi di Babel.
"Kita bisa mencegah inflasi di Bangka Belitung, dengan memanfaatkan perkarangan seperti ini. Bukan hanya cabai, bisa juga kunyit, kencur, dan lain-lain," kata Sekda Naziarto.
Ia sangat menghargai dan mendukung hal yang dilakukan oleh biro organisasi ini.
"Mari kita ciptakan lingkungan yang bersih, lingkungan yang bermanfaat untuk kita sendiri. Kita harus bersahabat dengan lingkungan, karena lingkungan adalah sumber pendapatan di rumah tangga terutama untuk pemenuhan sehari-hari seperti memasak," katanya.
Sementara itu hasil panen sendiri rencananya akan menggunakan konsep "Bersarang Pada Panbes" atau "Berkebun Sayur di Perkarangan di Lahan Tanpa Pestisida Panen Bersama Masyarakat" dengan orientasi hasil kepada masyarakat yang membutuhkan seperti cleaning service di lingkungan Pemprov Babel serta masyarakat lokus stunting serta lansia ekonomi lemah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023