Jakarta (Antara Babel) - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus), Jumat, memeriksa untuk ketiga kalinya Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sebagai saksi dugaan korupsi dana hibah dan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi Sumsel.
"Saya dapat laporan iya (diperiksa). Datang untuk ketiga kalinya," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan pemeriksaan kali ini untuk mendalami dengan pengelolaan dana hibah 2009-2014.
"Kasus itu belum ada tersangkanya, kita masih mendalami," katanya.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Alex Noerdin ditanya mengenai kebijakan, prosedur tentang hibah dan bansos Pemprov Sumsel 2009-2014 sejumlah Rp2,1 triliun.
"Kita tanyakan kebijakan apa, terus prosedur segala macam. Hal-hal yang diketahui dan disetujui. Kalau untuk detail, mungkin saya harus ngomong dua jam," kata JAM Pidsus Arminsyah.
Kendati demikian, Arminsyah menyatakan pihaknya sampai sekarang belum menetapkan tersangka dalam perkara tersebut.
"Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, penyidik masih melakukan pemeriksaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saya dapat laporan iya (diperiksa). Datang untuk ketiga kalinya," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan pemeriksaan kali ini untuk mendalami dengan pengelolaan dana hibah 2009-2014.
"Kasus itu belum ada tersangkanya, kita masih mendalami," katanya.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Alex Noerdin ditanya mengenai kebijakan, prosedur tentang hibah dan bansos Pemprov Sumsel 2009-2014 sejumlah Rp2,1 triliun.
"Kita tanyakan kebijakan apa, terus prosedur segala macam. Hal-hal yang diketahui dan disetujui. Kalau untuk detail, mungkin saya harus ngomong dua jam," kata JAM Pidsus Arminsyah.
Kendati demikian, Arminsyah menyatakan pihaknya sampai sekarang belum menetapkan tersangka dalam perkara tersebut.
"Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, penyidik masih melakukan pemeriksaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016