Perubahan iklim berdampak besar pada kehidupan manusia. Untuk itu, PT Timah Tbk mengambil peran untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan melakukan berbagai upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satunya, dengan menggalakkan penanaman mangrove.
Wilayah operasional PT Timah Tbk yang didominasi di daerah Kepulauan seperti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau. PT Timah Tbk menyadari pembentukan ekosistem mangrove penting dilakukan di wilayah pesisir karena rentan terhadap perubahan iklim. Selain itu, ekosistem mangrove juga salah satu penopang ekosistem wilayah pesisir.
PT Timah Tbk terus menggalakkan penanaman mangrove sebagai upaya untuk mewujudkan net zero emission atau bebas emisi karbon pada tahun 2060 mendatang.
Ekosistem mangrove memiliki banyak manfaat untuk kehidupan diantaranya sebagai upaya mitigasi krisis iklim. Serta mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah banyak.
Upaya pelestarian kawasan pesisir ini merupakan komitmen perusahaan dalam penerapan nilai enviroment, social and governance (ESG) dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Anggota holding Industri pertambangan MIND ID ini sejak tahun 2010 lalu sudah melakukan penanaman mangrove bersama Yayasan Ikebana di kawasan Pesisir Pantai Rebo, Kabupaten Bangka.
Upaya penanaman mangrove ini juga dilakukan secara konsisten di wilayah operasional perusahaan. PT Timah Tbk menggandeng kelompok masyarakat maupun Pemerintah Daerah dalam melakukan penanaman maupun rehabilitasi mangrove.
Tahun 2022 lalu, PT Timah Tbk telah menanam sebanyak 18.100 mangrove yang tersebar di beberapa wilayah operasional perusahaan. Penanaman mangrove juga terus digalakkan hingga tahun ini.
Bulan lalu PT Timah Tbk melaksanakan dua kali penaman mangrove yakni di Pantai Teluk Rubiah, Kelurahan Tanjung, Kabupaten Bangka Barat. Dalam rangka memeringati Hari Mangrove PT Timah Tbk juga menanam mangrove di Pantai Menuang, Desa Baskara Bakti, Kabupaten Bangka Tengah.
Penanaman mangrove juga dilakukan di Kundur Provinsi Kepulauan Riau seperti di Desa Pangke Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah Tbk berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan melaksanakan berbagai program, salah satunya dengan penanaman mangrove.
"PT Timah Tbk berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk mewujudkan net zero emission tahun 2060 mendatang. Perusahaan juga tidak hanya menanam tapi juga melibatkan masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjaga ekosistem mangrove," ucap Anggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agus Suryadi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PT Timah Tbk. Ia menilai penanaman mangrove memang harus digalakkan untuk menjaga ekosistem pesisir.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada PT Timah yang sudah melakukan kegiatan ini. Sehingga masyarakat menjadi memiliki tanggung jawab terhadap lingkungannya, khususnya di daerah pesisir seperti ini,” ujar Agus dalam kegiatan penanaman mangrove di Bangka Tengah akhir bulan Juli lalu.
"Perubahan iklim begitu cepat dikarenakan fenomena alam yang sangat ekstrim. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan peningkatan terhadap blue karbon. Penanaman Mangrove ini juga yang memiliki kemampuan untuk mengikat dan melepaskan karbon. Tentu ini menjadi satu hal yang berguna bagi kehidupan kita di masa depan, bagi anak cucu kita," katanya.
Ia berharap, korporasi lainnya yang ada di Bangka Belitung dapat melakukan kegiatan seperti yang dilakukan PT Timah Tbk. Sehingga penanaman mangrove bisa dilakukan di Babel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023