Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyumbang ekonomi terbesar masyarakat di wilayah itu.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PMP2KUKM), Kabupaten Bangka, Elfian di Sungailiat, Kamis, mengatakan sektor UMKM dari Kabupaten Bangka menyumbang perekonomian sebesar 60,61 persen.
"Data tersebut berdasar survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bangka Belitung," kata dia.
Baca juga: Belitung jajaki kerjasama dengan Republik Uzbekistan
Dilihat dari besarnya kontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, kata dia, sektor ini harus mendapat perhatian serius agar terus maju dan berkembang.
"Kami memberikan pembinaan advokasi dan monitoring evaluasi kepada pelaku UMKM sehingga diharapkan ke depan mampu mengembangkan usaha," kata dia.
Advokasi yang dilakukan, kata Elfian, yakni pendampingan dalam pengembangan usaha kepada UMKM, dan melakukan legalisasi baik usahanya maupun legalitas terhadap produk yang dihasilkan serta pendampingan akses modal yang dibutuhkan pelaku UMKM.
Baca juga: Pemkab Bangka gencar kenalkan produk UMKM
"Kami membantu pemasaran produk olahan UMKM melalui platform digital atau pemasaran dalam jaringan (daring) agar jangkauan penjualan lebih luas dan efektif," ujarnya.
Tercatat sebanyak puluhan ribu pelaku UMKM di Kabupaten Bangka mulai dari klasifikasi usaha kecil dan menengah tersebar di delapan wilayah kecamatan.
Pelaku UMKM di Kabupaten Bangka cenderung tumbuh cukup pesat dengan berbagai jenis produk olahan.
Baca juga: Bangka Selatan cetak 250 pelaku usaha
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PMP2KUKM), Kabupaten Bangka, Elfian di Sungailiat, Kamis, mengatakan sektor UMKM dari Kabupaten Bangka menyumbang perekonomian sebesar 60,61 persen.
"Data tersebut berdasar survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bangka Belitung," kata dia.
Baca juga: Belitung jajaki kerjasama dengan Republik Uzbekistan
Dilihat dari besarnya kontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, kata dia, sektor ini harus mendapat perhatian serius agar terus maju dan berkembang.
"Kami memberikan pembinaan advokasi dan monitoring evaluasi kepada pelaku UMKM sehingga diharapkan ke depan mampu mengembangkan usaha," kata dia.
Advokasi yang dilakukan, kata Elfian, yakni pendampingan dalam pengembangan usaha kepada UMKM, dan melakukan legalisasi baik usahanya maupun legalitas terhadap produk yang dihasilkan serta pendampingan akses modal yang dibutuhkan pelaku UMKM.
Baca juga: Pemkab Bangka gencar kenalkan produk UMKM
"Kami membantu pemasaran produk olahan UMKM melalui platform digital atau pemasaran dalam jaringan (daring) agar jangkauan penjualan lebih luas dan efektif," ujarnya.
Tercatat sebanyak puluhan ribu pelaku UMKM di Kabupaten Bangka mulai dari klasifikasi usaha kecil dan menengah tersebar di delapan wilayah kecamatan.
Pelaku UMKM di Kabupaten Bangka cenderung tumbuh cukup pesat dengan berbagai jenis produk olahan.
Baca juga: Bangka Selatan cetak 250 pelaku usaha
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023