Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyediakan layanan inovasi Quick Respons Stunting di wilayah Mendo Barat guna penanganan kasus gizi buruk pada balita di daerah itu.

Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Selasa, mengatakan layanan inovasi Quick Respons Stunting di Mendo Barat karena wilayah kecamatan tersebut ditemukan desa yang masuk dalam lokus stunting.

"Melalui inovasi itu masyarakat dapat dengan mudah melihat perkembangan kasus stunting berdasarkan data termasuk penanganan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan keterlibatan pihak lain," jelas dia.

Penanganan kasus stunting yang menjadi perhatian serius pemerintah, kata Bupati, harus dilakukan terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan semua unsur mulai dari peran swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak yang lain.

Berdasarkan data prevalensi balita stunting di Kabupaten Bangka bersumber dinas kesehatan setempat tercatat 1,27 persen atau 311 stunting dari 24.560 balita yang diukur tinggi badan dengan indikator sangat pendek sebanyak 65 balita dan pendek 246 balita.

"Penanganan stunting harus diselesaikan dengan komitmen bersama, mulai dari masyarakat, pemerintah dan peran pihak terkait yang lain," kata Mulkan.

Dalam penyelenggaraan dan penanganan stunting terdapat indikator pencapaian target pelaksanaan lima pilar strategi nasional yang harus dilakukan oleh semua pihak diseluruh tingkatan daerah untuk mencapai hasil yang ditetapkan.

"Saya berharap semua pihak dapat melakukan sinkronisasi sinergi program yang utuh, menyeluruh dan terpadu dengan meningkatkan cakupan pelayanan ke kelompok sasaran yang meliputi, remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia nol sampai 59 bulan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023