Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendirikan pos pencegahan stunting atau Pos Penting Sehat Mapan sebagai sarana edukasi pemberian gizi yang benar pada balita.
"Pos pencegahan stunting merupakan inovasi wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya perubahan perilaku dengan memberikan pendidikan gizi berupa edukasi," kata Nutrisionis Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Desi Yanti melalui keterangan, Senin.
Kegiatan di pos pencegahan stunting kata dia, selain edukasi pendidikan gizi juga digelar kegiatan demo masak tentang cara pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang tepat sesuai umur yaitu ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan dan MP ASI pada usia 6 sampai 23 bulan, serta pemberian makan pada ibu hamil yang bergizi seimbang sesuai isi "piringku" di desa lokus stunting.
Dia mencontohkan, kegiatan Pos Penting Sehat Mapan di Sesa Gunung Muda dan Riding Panjang pada tahun 2023 mengalami transformasi dari tahun sebelumnya karena merupakan kolaborasi dengan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal dari puskesmas.
Pos pencegahan stunting atau Pos Penting Sehat Mapan menjadi wahana dalam menyediakan PMT lokal selama 90 hari yang dimasak oleh kader posyandu yang terlatih dan para balita dengan gizi kurang serta ibu hamil kurang energi kronis (KEK).
"Balita dengan gizi kurang serta ibu hamil kurang energi kronis datang setiap hari ke pos penting sehat mapan untuk mendapat makan bersama dan mendapat edukasi dari petugas kesehatan puskesmas serta kader," katanya.
Edukasi ditekankan tentang pola pengasuhan dan memotivasi ibu yang punya balita dan ibu hamil KEK agar dapat menerapkan pola pengasuhan dalam perawatan serta cara pemberian makan bayi dan anak setelah pulang ke rumahnya.
Tercatat jumlah kasus stunting di Kabupaten Bangka, berdasarkan hasil pengukuran status gizi bulan Agustus 2023, sebanyak 320 balita. Jumlah kasus tersebut lebih rendah dibanding tahun 2022 yang mencapai 329 balita.
Walaupun jumlah stunting pada balita sudah turun, namun intervensi, antara lain melalui pola asuh terutama pada kelompok 1000 HPK tetap dilaksanakan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita dalam pemenuhan makanan bergizi dan upaya perubahan perilaku dalam pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) di Kabupaten Bangka sehat, cerdas dan bebas dari stunting.
Berita Terkait
Kasus stunting di Kabupaten Bangka tersisa 230 kasus
7 November 2024 20:39
DP2KBP3A: 72 anak stunting di Bangka diasuh bank daerah
8 Mei 2024 15:31
Pemkab nyatakan tiga desa di Bangka dinyatakan nihil kasus stunting
3 Desember 2022 08:58
Kasus stunting di 11 lokus penanganan stunting Kabupaten Bangka menurun
16 November 2022 12:24
Pemkab Bangka bentuk Satgas Stunting
8 Agustus 2022 12:14
Angka kasus stunting di Kabupaten Bangka Tengah 3,31 persen
14 Juni 2022 16:10
Dinkes Kabupaten Bangka catat kasus stunting mencapai 426 balita
23 Mei 2022 14:21
Berhasil turunkan kasus stunting, Dinas Kesehatan Bangka dapat bantuan Rp11 miliar
2 Desember 2019 10:05