Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan mengembangkan tanaman cabai seluas 110 hektare guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu.

"Saat ini hampir 90 persen pemenuhan kebutuhan cabai merah masyarakat masih mengandalkan pasokan dari luar daerah," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kepulauan Babel Heri di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan dana pengembangan tanaman cabai itu berasal dari APBN, dalam upaya meningkatkan animo petani mengembangkan usaha pertanian cabai.

"Saat ini pembangunan pertanian cabai masih tahap mencari lokasi di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung," ujarnya.

Ia mengatakan pertanian cabai ini akan kelola oleh kelompok petani, guna memudahkan pemantauan dan pembinaan petani dalam mengelola pertanian tersebut.

"Kami berharap dengan adanya pembangunan pertanian cabai ini dapat meningkatkan produksi, sehingga mengurangi ketergantungan cabai dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Menurut dia, apabila produksi cabai lokal meningkat maka pemerintah daerah dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat itu.

"Selama ini kita sulit menekan harga cabai, apabila pasokan dari luar daerah kurang," ujarnya.

Ia berharap kelompok petani yang dapat mengelola pertanian cabai ini dengan baik, agar hasil yang diperoleh maksimal.

"Jika pertanian cabai yang dikelola kelompok petani berhasil, maka akan meningkatkan minat petani lainnya mengembangkan usaha pertanian  ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016