Bupati Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Algafry Rahman menginstruksikan masyarakat siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla), guna mengurangi dampak karhutla selama musim kemarau dan perubahan iklim el nino di daerah itu.

"Kami meminta masyarakat siaga dan tidak melakukan pembakaran lahan yang akan memperparah kabut asap dampak karhutla," kata Algafry Rahman di Koba Jumat.

Ia menyatakan kebakaran hutan lindung di Koba Kabupaten Bangka Tengah pada Rabu (4/10) hingga Kamis (5/10/2023) telah menghanguskan 55 hutan lahan gambut di kawasan hutan lindung tersebut.

"Kabut asap dari kebakaran hutan lindung ini sudah cukup mempengaruhi aktivitas masyarakat dan diharapkan masyarakat untuk menggunakan masker," ujarnya.

Menurut dia apabila kabut asap ini sudah cukup parah dan telah mempengaruhi aktivitas masyarakat, maka Pemkab Bangka Tengah dan BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan segera mendistribusikan masker kepada masyarakat.

"Nanti BPBD Provinsi Kepulauan Babel juga menyuplai masker, guna mengantisipasi berbagai penyakit dampak asap karhutla ini," katanya.

Ia bersyukur BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kepolisian dan TNI serta instasi terkait lainnya di Pemkab Bangka Tengah dapat mengatasi kebakaran lahan gambut di kawasan hutan lindung ini.

"Bukan hanya pemerintah kabupaten saja yang siaga, tetapi juga masyarakat untuk bersiaga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan ini," katanya.

Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengimbau mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang bisa menjadi penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Babel.

"Saat ini berbagai aktivitas sepele yang bisa menjadi penyebab karhutla, antara lain membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan di lokasi yang mudah terbakar, membuka lahan untuk berkebun, melakukan aktivitas bakar dengan tidak ditunggu," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023