Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu mengapresiasi inovasi petani Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah dengan membangun kincir air, guna mengatasi kekeringan dampak kemarau dan el nino di daerah itu.
"Saya berharap inovasi petani Namang ini bisa menjadi contoh bagi petani di daerah lainnya dalam mengatasi kekeringan yang mengakibatkan gagal panen," kata Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan saat musim kering dampak kemarau dan El Nino ini, para petani di Desa Namang masih bisa menanam padi dengan berinovasi membuat kincir air, sehingga debit air bisa naik untuk mengairi areal persawahannya.
"Dalam kondisi kering, petani di Desa Namang ini masih bisa menanam dan memanen padinya dan ini bisa ditiru desa-desa lainnya untuk memperkuat ketahanan pangannya," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Edi Romdoni menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi terancam gagal panen karena keterbatasan air selama musim kemarau.
"Jika sampai akhir bulan ini tidak ada hujan, maka dapat dipastikan 200 hektare padi sawah akan gagal panen," katanya.
Menurut dia dalam mengurangi potensi gagal panen padi, petani berinovasi dan mencari air untuk menyirami tanaman padinya. Selain itu, Pemprov Kepulauan Babel juga sedang mengupayakan bantuan air untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
"Mudah-mudahan bulan ini akan ada hujan, apalagi beberapa hari terakhir sudah mulai ada hujan rintik-rintik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya berharap inovasi petani Namang ini bisa menjadi contoh bagi petani di daerah lainnya dalam mengatasi kekeringan yang mengakibatkan gagal panen," kata Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan saat musim kering dampak kemarau dan El Nino ini, para petani di Desa Namang masih bisa menanam padi dengan berinovasi membuat kincir air, sehingga debit air bisa naik untuk mengairi areal persawahannya.
"Dalam kondisi kering, petani di Desa Namang ini masih bisa menanam dan memanen padinya dan ini bisa ditiru desa-desa lainnya untuk memperkuat ketahanan pangannya," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Edi Romdoni menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi terancam gagal panen karena keterbatasan air selama musim kemarau.
"Jika sampai akhir bulan ini tidak ada hujan, maka dapat dipastikan 200 hektare padi sawah akan gagal panen," katanya.
Menurut dia dalam mengurangi potensi gagal panen padi, petani berinovasi dan mencari air untuk menyirami tanaman padinya. Selain itu, Pemprov Kepulauan Babel juga sedang mengupayakan bantuan air untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
"Mudah-mudahan bulan ini akan ada hujan, apalagi beberapa hari terakhir sudah mulai ada hujan rintik-rintik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023