Jakarta (Antara Babel) - Kementerian Perindustrian mengajukan penerimaan
untuk 1.000 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru untuk mengisi kekosongan
akibat moratorium penerimaan pegawai.
"Kami sudah mengusulkan untuk bisa menerima lagi, walaupun di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi belum tahu kapan ada penerimaan," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, beberapa posisi yang mendesak dibutuhkan adalah administrasi, instruktur, auditor dan tenaga arsip. Belakangan Kementerian Perindustrian lebih banyak merekrut tenaga yang memiliki keahlian spesifik, sehingga tenaga administrasinya sangat sedikit.
"Kalau administrasi pendidikannya diploma 2 dan 3, karena mengurusi pengarsipan, jadi tidak perlu sarjana. Tapi, pengarsipan juga penting, karena ke depan akan diaudit juga. Kami butuh banyak tenaga arsip," katanya.
Mereka juga perlu peneliti karena banyak yang memasuki usia pensiun. "Kalau tidak ada penerimaan lagi, maka dalam waktu tiga tahun, kami akan sulit untuk bekerja, karena mereka banyak yang pensiun," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami sudah mengusulkan untuk bisa menerima lagi, walaupun di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi belum tahu kapan ada penerimaan," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, beberapa posisi yang mendesak dibutuhkan adalah administrasi, instruktur, auditor dan tenaga arsip. Belakangan Kementerian Perindustrian lebih banyak merekrut tenaga yang memiliki keahlian spesifik, sehingga tenaga administrasinya sangat sedikit.
"Kalau administrasi pendidikannya diploma 2 dan 3, karena mengurusi pengarsipan, jadi tidak perlu sarjana. Tapi, pengarsipan juga penting, karena ke depan akan diaudit juga. Kami butuh banyak tenaga arsip," katanya.
Mereka juga perlu peneliti karena banyak yang memasuki usia pensiun. "Kalau tidak ada penerimaan lagi, maka dalam waktu tiga tahun, kami akan sulit untuk bekerja, karena mereka banyak yang pensiun," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016