Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pihaknya mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia secara komprehensif.
"Ada yang namanya infrastruktur dan pendanaan. Data center makanya sejak awal saya bilang Telkom harus berubah, tidak hanya bisa mengandalkan pendapatan yang sudah sunset. Kita harus hadir memastikan data center dan komputasi awan (cloud) kita, jangan dimiliki asing semua, kita harus menjadi bagian juga yang berkompetitif," ujar Erick Thohir dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Erick ingin Telkom membuka secara besar-besaran data center-data center di Indonesia untuk mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.
"Pengembangan jaringan fiber optik, kemarin juga kita sudah menang di jaringan 5G dan ini bagian infrastruktur yang penting," katanya.
Terkait pendanaan, dengan adanya BRI Ventures, Mandiri Capital, MDI, dan TMI, Erick Thohir juga akan mulai fokuskan pendanaan kepada startup.
"Tetapi kita juga mau pastikan bahwa startup yang akan didanai tersebut pendirinya (founders) adalah orang Indonesia, perusahaannya beroperasi di Indonesia, dan tentu karena ini korporasi kita berharap startup itu memiliki prospek IPO di Indonesia," kata Erick.
Sebelumnya Erick Thohir terus mendorong generasi muda memiliki perusahaan-perusahaan besar yang menjadi unicorn-unicorn baru.
Menurut dia, potensinya ada dan saat ini Indonesia memiliki lima unicorn mestinya bisa menjadi 25 unicorn untuk beberapa tahun mendatang.
Hal ini dalam rangka mendorong daripada perusahaan-perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja yang sangat masif, dan juga mendorong ekonomi Indonesia untuk memastikan Indonesia juga terproteksi dengan digitalisasi.
Kalau melihat posisi perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun itu-itu saja. Sedangkan negara di dunia seperti Amerika Serikat dan banyak negara lainnya sekarang tumbuh perusahaan-perusahaan teknologi menjadi besar, jadi bukan yang berdasarkan sumber daya alam saja.
Di situ kebetulan BUMN seperti Mandiri, BRI, Telkom, Telkomsel itu memiliki investasi di perusahaan-perusahaan startup. BRI sudah investasi di 15 startup, Mandiri 15 startup, Telkomsel 15 startup, Telkom sudah investasi di 54 startup.