Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya, telah tiba di Jakarta dengan selamat pada Minggu.

“Proses evakuasi dilakukan sejak 13 Oktober 2023 melalui jalur darat dari safe house di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman, Yordania,” kata Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, tercatat 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya.

“Mereka memilih untuk tetap tinggal di lokasi masing-masing,” ujar Kemlu.

Sementara itu, pemerintah masih terus upayakan evakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza.

Kerawanan situasi keamanan membuat proses evakuasi WNI dari Jalur Gaza harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.

Hingga saat ini pemerintah mencatat tidak ada WNI yang menjadi korban dalam pertempuran terbaru antara Israel-Palestina, yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Pasukan Israel terus melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Hamas Palestina di wilayah Israel.

Konflik tersebut dimulai pada Sabtu akhir pekan lalu ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa –sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serbuan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, dan meningkatnya kekerasan oleh kalangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" yang menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza. Situasi itu menambah kesengsaraan masyarakat Gaza, yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007.

Sejak perang Israel-Hamas pecah akhir pekan lalu, sudah lebih dari 3.300 orang terbunuh—termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023