Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Bangka Belitung (Babel), melatih pemilih pemula yang merupakan pelajar tingkat SLTA sederajat (kelas XII) mengenali cara membongkar kabar bohong "hoaks" atau Prenbunking.
Ketua Mafindo Babel, Suryani Manaf melalui keterangan, Senin mengatakan, pelatihan Prenbunking bagi pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang cukup penting dilakukan supaya dapat membedakan kabar yang benar atau asli dengan kabar bohong.
"Saya berharap pelatihan ini mampu memberikan keterampilan baru bagi pemilih pemula dalam menghadapi beragam informasi yang tersebar luas dari media sosial," jelas Suryani.
Dia mengatakan pemilih pemula yang mendapat pelatihan diharapkan pula menentukan siapa yang akan mereka pilih berdasarkan pertimbangan yang rasional dan kritis.
"Semakin banyak pemilih pemula memiliki pikiran kritis maka akan semakin membuat kehidupan demokrasi kita berjalan ke arah yang makin baik," kata dia.
Pelatihan difokuskan pada empat bidang yakni mengenai pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks dan waspada sanksi.
Untuk memaksimalkan materi pelatihan dari narasumber, peserta pelatihan yang mencapai 120 orang pelajar dibagi dalam beberapa kelompok beranggotakan 15 orang.
Peserta langsung mempraktikkan mengecek apakah yang bersangkutan telah terdaftar sebagai dalam daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 mendatang dengan mengetik langsung Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada laman dptonline.kpu.go.id.
Menurut salah satu fasilitator, Iksander antusias memberikan materi-materi mengenai tahapan pemilu, fungsi demokrasi bagi bangsa serta bagaimana berfikir kritis dengan membuat peta empati bagi siswa siswi yang memang rata-rata adalah pemilih pemula.
"Siswa siswi SMK yang rata-rata berusia 17 tahun adalah pemilih pemula yang akan pertama kali memberikan hak suara pada pemilihan umum yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang. Sehingga diharapkan mereka memiliki ketangguhan dalam mengenali hoaks dan bagaimana berprilaku di tengah keterbukaan informasi yang massif," ungkapnya.
Kegiatan banyak diisi dengan diskusi dan praktik bagaimana mengenali hoaks, terutama pada penggunaan akun whatapps Kalimasada milik Mafindo dimana peserta dapat mengetik sejumlah kata kunci mengenai informasi yang mereka dapat dari media sosial untuk selanjutnya akun Kalimasada akan memberikan informasi relevan dan benar mengenai informasi yang diketikkan tadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Ketua Mafindo Babel, Suryani Manaf melalui keterangan, Senin mengatakan, pelatihan Prenbunking bagi pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang cukup penting dilakukan supaya dapat membedakan kabar yang benar atau asli dengan kabar bohong.
"Saya berharap pelatihan ini mampu memberikan keterampilan baru bagi pemilih pemula dalam menghadapi beragam informasi yang tersebar luas dari media sosial," jelas Suryani.
Dia mengatakan pemilih pemula yang mendapat pelatihan diharapkan pula menentukan siapa yang akan mereka pilih berdasarkan pertimbangan yang rasional dan kritis.
"Semakin banyak pemilih pemula memiliki pikiran kritis maka akan semakin membuat kehidupan demokrasi kita berjalan ke arah yang makin baik," kata dia.
Pelatihan difokuskan pada empat bidang yakni mengenai pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks dan waspada sanksi.
Untuk memaksimalkan materi pelatihan dari narasumber, peserta pelatihan yang mencapai 120 orang pelajar dibagi dalam beberapa kelompok beranggotakan 15 orang.
Peserta langsung mempraktikkan mengecek apakah yang bersangkutan telah terdaftar sebagai dalam daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 mendatang dengan mengetik langsung Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada laman dptonline.kpu.go.id.
Menurut salah satu fasilitator, Iksander antusias memberikan materi-materi mengenai tahapan pemilu, fungsi demokrasi bagi bangsa serta bagaimana berfikir kritis dengan membuat peta empati bagi siswa siswi yang memang rata-rata adalah pemilih pemula.
"Siswa siswi SMK yang rata-rata berusia 17 tahun adalah pemilih pemula yang akan pertama kali memberikan hak suara pada pemilihan umum yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang. Sehingga diharapkan mereka memiliki ketangguhan dalam mengenali hoaks dan bagaimana berprilaku di tengah keterbukaan informasi yang massif," ungkapnya.
Kegiatan banyak diisi dengan diskusi dan praktik bagaimana mengenali hoaks, terutama pada penggunaan akun whatapps Kalimasada milik Mafindo dimana peserta dapat mengetik sejumlah kata kunci mengenai informasi yang mereka dapat dari media sosial untuk selanjutnya akun Kalimasada akan memberikan informasi relevan dan benar mengenai informasi yang diketikkan tadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023