Sebuah studi baru dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa dibandingkan dengan duduk diam sepanjang hari, aktivitas apa pun lebih baik untuk kesehatan jantung, bahkan jika itu sekadar tidur.
Peneliti menemukan bahwa mengganti perilaku sedentary setidaknya selama lima menit sehari, dengan olahraga ringan dapat memberikan manfaat maksimal, diikuti dengan aktivitas ringan, berdiri, dan tidur.
Untuk sampai pada temuan itu para peneliti dari UCL Surgery and Interventional Science dan Institute of Sport, Exercise and Health seperti disiarkan Medical Daily pada 10 November lalu meneliti 15.246 orang dari lima negara.
Mereka mengamati pola pergerakan peserta menggunakan perangkat wearable yang melacak aktivitas mereka sepanjang hari. Peneliti mengukur kesehatan jantung peserta berdasarkan enam indikator yakni indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, kolesterol HDL, rasio HDL terhadap kolesterol total, trigliserida, dan HbA1c.
Mereka juga menganalisis hal yang terjadi ketika seseorang mengubah sejumlah gerakan ke gerakan lainnya setiap hari selama seminggu.
Manfaat maksimal terlihat ketika duduk digantikan oleh aktivitas sedang hingga berat.
“Untuk wanita berusia 54 tahun dengan rata-rata BMI 26,5, misalnya, perubahan selama 30 menit berarti penurunan BMI sebesar 0,64, yaitu selisih 2,4 persen," kata peneliti.
Menurut peneliti, mengganti waktu duduk atau berbaring selama 30 menit setiap hari dengan olahraga sedang atau berat juga dapat menyebabkan penurunan lingkar pinggang sebesar 2,5 cm atau penurunan hemoglobin terglikasi sebesar 1,33 mmol/mol.
Mereka berpendapat, melakukan perubahan kecil seperti mengganti meja duduk dengan meja berdiri selama beberapa jam sehari, merupakan salah satu cara untuk mengurangi waktu duduk dalam rutinitas kerja.
“Menjadi aktif tidak selalu mudah, dan penting untuk membuat perubahan yang dapat Anda patuhi dalam jangka panjang dan Anda nikmati – apa pun yang meningkatkan detak jantung Anda dapat membantu," ujar direktur medis di British Heart Foundation James Leiper.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Peneliti menemukan bahwa mengganti perilaku sedentary setidaknya selama lima menit sehari, dengan olahraga ringan dapat memberikan manfaat maksimal, diikuti dengan aktivitas ringan, berdiri, dan tidur.
Untuk sampai pada temuan itu para peneliti dari UCL Surgery and Interventional Science dan Institute of Sport, Exercise and Health seperti disiarkan Medical Daily pada 10 November lalu meneliti 15.246 orang dari lima negara.
Mereka mengamati pola pergerakan peserta menggunakan perangkat wearable yang melacak aktivitas mereka sepanjang hari. Peneliti mengukur kesehatan jantung peserta berdasarkan enam indikator yakni indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, kolesterol HDL, rasio HDL terhadap kolesterol total, trigliserida, dan HbA1c.
Mereka juga menganalisis hal yang terjadi ketika seseorang mengubah sejumlah gerakan ke gerakan lainnya setiap hari selama seminggu.
Manfaat maksimal terlihat ketika duduk digantikan oleh aktivitas sedang hingga berat.
“Untuk wanita berusia 54 tahun dengan rata-rata BMI 26,5, misalnya, perubahan selama 30 menit berarti penurunan BMI sebesar 0,64, yaitu selisih 2,4 persen," kata peneliti.
Menurut peneliti, mengganti waktu duduk atau berbaring selama 30 menit setiap hari dengan olahraga sedang atau berat juga dapat menyebabkan penurunan lingkar pinggang sebesar 2,5 cm atau penurunan hemoglobin terglikasi sebesar 1,33 mmol/mol.
Mereka berpendapat, melakukan perubahan kecil seperti mengganti meja duduk dengan meja berdiri selama beberapa jam sehari, merupakan salah satu cara untuk mengurangi waktu duduk dalam rutinitas kerja.
“Menjadi aktif tidak selalu mudah, dan penting untuk membuat perubahan yang dapat Anda patuhi dalam jangka panjang dan Anda nikmati – apa pun yang meningkatkan detak jantung Anda dapat membantu," ujar direktur medis di British Heart Foundation James Leiper.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023