Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan kepada masyarakat di daerah itu guna menekan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).
"Salah satu upaya dari Dinas Perikanan Belitung dalam mempercepat penurunan stunting adalah program penyaluran bahan baku produksi ikan berupa kegiatan bazar ikan," kata Kepala Bidang Usaha Perikanan Dinas Perikanan Belitung, Susanto di Tanjung Pandan, Rabu.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belitung.
Ia mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan bazar ikan tersebut salah satunya untuk meningkatkan motivasi atau kegemaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan guna mempercepat penurunan stunting.
"Kegiatan bazar ikan kami selenggarakan bekerjasama dengan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang berada di Tanjung Pandan," ujarnya.
Dikatakan dia, angka konsumsi ikan di Belitung pada 2022 cukup baik sebesar 70 kilogram/per kapita, berada di atas angka konsumsi ikan nasional yakni 58 kilogram/kapita.
"Walaupun memang angka ini perlu ditingkatkan lagi karena kita ketahui bersama animo anak-anak atau generasi makan ikan masih rendah," katanya.
Selain itu, Dinas Perikanan Belitung juga melakukan pengawasan dan menguji mutu produksi hasil perikanan di daerah itu sehingga tetap aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Pengawasan dilakukan bekerjasama dengan Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Belitung, balai karantina, dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan.
Disampaikannya, pengujian dilakukan untuk mengantisipasi adanya zat berbahaya di dalam produk perikanan yang dijual kepada masyarakat seperti boraks, formalin, dan rhodamin B.
"Sehingga dari aspek produksi, distribusi, dan konsumsi kami bekerjasama melakukan pengujian, melakukan sampling di pasar ikan, baik produk ikan segar maupun ikan giling, dan olahan hasil perikanan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Salah satu upaya dari Dinas Perikanan Belitung dalam mempercepat penurunan stunting adalah program penyaluran bahan baku produksi ikan berupa kegiatan bazar ikan," kata Kepala Bidang Usaha Perikanan Dinas Perikanan Belitung, Susanto di Tanjung Pandan, Rabu.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belitung.
Ia mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan bazar ikan tersebut salah satunya untuk meningkatkan motivasi atau kegemaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan guna mempercepat penurunan stunting.
"Kegiatan bazar ikan kami selenggarakan bekerjasama dengan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang berada di Tanjung Pandan," ujarnya.
Dikatakan dia, angka konsumsi ikan di Belitung pada 2022 cukup baik sebesar 70 kilogram/per kapita, berada di atas angka konsumsi ikan nasional yakni 58 kilogram/kapita.
"Walaupun memang angka ini perlu ditingkatkan lagi karena kita ketahui bersama animo anak-anak atau generasi makan ikan masih rendah," katanya.
Selain itu, Dinas Perikanan Belitung juga melakukan pengawasan dan menguji mutu produksi hasil perikanan di daerah itu sehingga tetap aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Pengawasan dilakukan bekerjasama dengan Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Belitung, balai karantina, dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan.
Disampaikannya, pengujian dilakukan untuk mengantisipasi adanya zat berbahaya di dalam produk perikanan yang dijual kepada masyarakat seperti boraks, formalin, dan rhodamin B.
"Sehingga dari aspek produksi, distribusi, dan konsumsi kami bekerjasama melakukan pengujian, melakukan sampling di pasar ikan, baik produk ikan segar maupun ikan giling, dan olahan hasil perikanan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023