Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dua kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Gusdi Prasmana di Tanjung Pandan, Kamis mengatakan hal ini merupakan instruksi dari Presiden RI kepada Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga beras di akhir tahun.

Gusdi menjelaskan, hal ini dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga beras di bulan Desember dan akhir tahun mendatang.

"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menyalurkan beras SPHP sesuai dengan instruksi atau perintah dari Presiden RI," ujarnya.

Ia menjelaskan, adapun jumlah beras SPHP yang telah disalurkan oleh Perum Bulog KCP Belitung sampai, Selasa (5/12) sebanyak 1.905 ton dengan rata-rata penyaluran beras SPHP sebanyak 270 ton mulai September sampai November.

Ia mengatakan, hasil kegiatan intervensi pasar yang dilakukan oleh sejumlah pihak baik pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan Perum Bulog KCP Belitung khususnya mampu mengerem kenaikan harga beras di daerah itu.

"Kenaikan harga beras terjadi di September disebabkan berkurangnya produksi beras petani dan harga beras di Pulau Jawa selaku sentra prosuksi sudah mengalami kenaikan sehingga berpengaruh dengan kenaikan harga beras di Pulau Belitung mencapai Rp16 ribu per kilogram," katanya.

Ia menambahkan, saat ini stok beras di Perum Bulog KCP Belitung tersedia sebanyak 307,9 ton namun dalam waktu dekat pihaknya akan mendapatkan tambahan stok beras sebanyak 1.000 ton.

"Sehingga stok beras yang kami kuasai nantinya adalah sebanyak 1.307,9 ton dan dipastikan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023