Financial Technology adalah layanan yang menggabungkan teknologi dan keuangan dimana layanan ini menyediakan inovasi pada bisnis. Permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan pelanggan mengunjungi tempat dimana pelayanan kurang menyenangkan, fintech membantu transaksi jual beli sehingga sistem pembayaran menjadi lebih efisien dan menjadi elemen penting dalam pembangunan ekonomi. 

Transaksi online dapat dianggap sebagai kegiatan di mana proses pengambilan informasi, transfer informasi, dan membeli produk jadi. Sejak kemunculannya, Fintech mulai mendisrupsi industri pemrosesan pembayaran. Ini telah mempermudah bisnis e-commerce untuk menerima pembayaran dari klien.

Selain memproses pembayaran, fintech juga membantu pelaku usaha bisnis online mengelola keuangannya dengan lebih efisien. Misalnya, ini dapat membantu bisnis berinvestasi dengan bijak, melacak pengeluaran mereka seperti transfer uang, dan membuat anggaran dengan lebih baik. Pada dasarnya, fintech membantu e-commerce berkembang dalam banyak hal dan menjadikannya lebih nyaman, efisien, dan dapat dipercaya.

Selain semakin populernya aplikasi e-commerce, penggunaan financial technology saat ini juga semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Di era revolusi 4.0 yang serba digital, sistem keuangan juga turut berkembang salah satunya melalui kehadiran financial technology.

Financial technology merupakan software penyedia jasa keuangan (Ray et al., 2022). Adanya keuangan digital ini memberikan suatu kemudahan dan kenyamanan bagi para penggunanya, karena bisa diakses dengan mudah tanpa ada batas ruang dan waktu Penggunaan financial technology membuat sistem pembayaran dalam transaksi jual beli menjadi lebih efektif dan efesien. Penggunaan financial technology dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kemudahan, kepercayaan dan efektivitas yang dipersiapkan oleh para penggunannya (Noviyanti & Erawati, 2021). 

Teknologi keuangan (financial technology) merupakan inovasi yang sejalan dengan kampanye dari Bank Indonesia yaitu GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai). GNNT digemakan sejak tahun 2014 untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai instrumen pembayaran non-tunai (Chusnah & Indriana, 2020). 

Salah satu contoh alat pembayaran non-tunai adalah e-wallet (dompet digital seperti aplikasi DANA, ovo, gopay, linkaja, shopee pay, dan lain-lain. 

Dengan adanya dompet digital ini menimbulkan kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah mempermudah transaksi, aman serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Adapun yang menjadi kekurangannya adalah berbagai kemudahan tersebut justru memberi efek semakin meningkatnya perilaku konsumtif, konsumen menjadi tidak disiplin dalam berbelanja. Tidak adanya perencanaan dalam berbelanja menyebabkan peluang terjadinya pembelian tidak terencana menjadi lebih besar.
 
*) Chinta Dwi Cahyana adalah mahasiswa Universitas Bangka Belitung Program Studi Bisnis Digital

Pewarta: Chinta Dwi Cahyana *)

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023