Pekanbaru (Antara Babel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Zulfiatno, menetapkan Padang siaga darurat pascabanjir pada Kamis siang hingga Jumat pukul 01.00 melanda  ibu kota Sumbar itu.

"Pada masa siaga darurat 30 perahu karet berasal dari Pemkot Padang, Pemkot Bukittinggi, Agam, Tanah Datar, Solok,  dari TNI AL, TNI AD dan PT Semen Padang, Basaranas, Dinsos, Tagana disiagakan," kata dia yang dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.

Menurut Zulfiatnoa, penetapan siaga darurat berdasarkan pemantauan BMKG bahwa hujan akan berlanjut hingga 22 Juni 2016.

Ia mengatakan, memang pada siang cuaca panas akan tetapi pada malam berulang curah hujan tinggi sehingga warga perlu waspada.

"Oleh karena itu, semua SKPD terkait menyiapkan tenaga dan peralatan, serta memberdayakan  sejumlah relawan dan kelompok siaga untuk membantu evakuasi warga," katanya.

Namun kini, katanya, sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing ketika air sudah mulai surut.   
    
Ia menjaskan, di samping banjir, tercatat juga ada longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian tumpukan tanah mencapai 4 meter, pada ruas jalan Padang-Painan pada km 26-27  atau di batas Kota Padang- Painan sehingga arus lalulintas terputus selama beberapa jam.

"Atas bantuan Dinas Permukiman dan Prasarana Jalan dan Jembatan Provinsi Sumbar, longsor sudah dibersihkan, dan lalu lintas kembali lancar," katanya.

Ia menambahkan pengaruh iklim ekstrem juga berdampak pada  kapal reguler Ambu ambu, Padang-Mentawai,  selama empat jam perjalanan dari Padang ke Mentawai (atau baru sepertiga perjalanan, red)  kembali ke Bungus karena gelombang pasang tinggi.

Bahkan, katanya kapal Mentawai di Teluk Bayur tidak bisa merapat di Muaro karena gelombang pasang tinggi.

Curah hujan ekstrem dengan intensitas di atas 300 milimeter sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.30 WIB menyebabkan sejumlah sungai meluap.

Tujuh kecamatan yang direndam banjir meliputi Koto Tangah, Lubuk Begalung, Nanggalo, Padang Selatan, Padang Barat,  Bungus Teluk Kabung, dan Padang Timur yang menggenangi 14 kelurahan.

Banjir dengan ketinggian hingga 1,4 meter  merendam ribuan rumah di Kelurahan Lubuk Buaya, Tunggul Hitam, Pangambiran, Ampalu (Arai Pinang), Banda Gadang, Maransi, Parang Jambu, Jondul, Seberang Padang, Pampangan, Seberang Palinggam, Lolong, Bungus dan Marapalam. 

Pewarta: Frislidia

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016