Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Politeknik Belitung dengan tema "Potensi Green Economy di Pulau Belitung", Kamis (21/12).

Sandiaga mengatakan, adapun kunci dari pengembangan ekonomi hijau ataupun pariwisata hijau adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Kuncinya pariwisata hijau ada tiga yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," katanya di Tanjung Pandan, Kamis.

Menurutnya, pariwisata hijau maupun ekonomi hijau harus mampu membuka peluang dan lapangan kerja dengan seluas-luasnya kepada masyarakat. 

Baca juga: Sandiaga Uno puji keindahan Suak Parak Mangrove Belitung

Selain itu, lanjut dia, pariwisata hijau juga harus mampu beradaptasi dengan sejumlah situasi salah satunya adalah isu lingkungan.

"Salah satunya adalah perubahan iklim misalnya saat ini kondisi panas yang berkepanjangan maka diperlukan adaptasi untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan berkelanjutan (hijau)," ujarnya. 

Dikatakan Sandiaga, upaya yang harus senantiasa dilakukan dalam pengembangan pariwisata hijau adalah kolaborasi. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat saling berkolaborasi membangun pariwisata hijau.

"Ada sejumlah ancaman terhadap keberlangsungan pariwisata hijau seperti kebakaran hutan dan juga masalah sampah yang harus menjadi tanggungjawab kita bersama," katanya.

Sandiaga mengapresiasi keberadaan Suak Parak Mangrove di Desa Air Saga, Tanjung Pandan, Belitung sebagai destinasi pariwisata ikonik di Pulau Belitung.

"Ketika kita masuk ke mangrove kita diajak untuk mendengarkan suara alam , tadi juga cukup banyak jenis mangrove dan ini bisa menyerap emisi karbon," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023