Pakar Hukum Tata Negara sekaligus tokoh politik nasional, Yusril Ihza Mahendra menilai Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan tambahan jumlah penerbangan, guna mendukung kemajuan dengan julukan "Negeri Laskar Pelangi".

"Menurut pemikiran saya Belitung ini membutuhkan tambahan jumlah penerbangan bahkan kalau perlu dari luar negeri langsung," katanya di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, apabila hanya rata-rata lima kali penerbangan dalam sehari membuat wisatawan menjadi terbatas dan kesulitan dalam mengakses Belitung untuk berwisata.

"Kesulitan Belitung dalam pariwisata adalah sisi transportasi dan satu-satu yang diandalkan hanya dari Jakarta," ujarnya.

Selain itu, kata Yusril, kalau jumlah penerbangan hanya lima kali dalam sehari dari Jakarta dipastikan akan berdampak terhadap okupansi atau tingkat keterisian hunian kamar di daerah itu.

"Pasti okupansi hotel di Belitung akan berada di bawah 30 persen, maka mereka akan kolaps dan dampaknya akan terasa seperti restoran dan lain sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, Yusril mendorong agar pemerintah daerah dapat melobi pemerintah pusat guna menambah jumlah penerbangan tidak hanya domestik namun juga luar negeri.

"Anjuran saya adalah bagaimana pemerintah daerah melobi pemerintah pusat supaya jalur (penerbangan) internasional jangan hanya dari Singapura dan Kuala Lumpur tapi ada langsung dari Dubai ke Belitung," ujarnya.

Dikatakannya, untuk saat ini Dubai telah mengalahkan Singapura sebagai tempat transit wisatawan dunia.

"Kalau misalnya UEA disetujui diberi konsesi untuk mengelola salah satu pulau di Belitung misalnya dia mau bikin istana di situ silahkan saja, sehingga nantinya dibuka penerbangan langsung ke Belitung, maka dalam beberapa tahun pariwisata Belitung akan "booming"," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024