Saat mengunjungi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kerajinan Tenun Gunong Lumut pada Kamis (22/02/2024), Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safriati Safrizal berharap KUB ini menjadi sentra tenun di Desa Limbongan, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur tersebut.
Hal itu dikarenakan KUB yang berada dibawah binaan Disperindag Kabupaten Belitung Timur itu telah memiliki 3 mesin alat tenun bukan mesin (ATBM) dan 2 Mesin dobby. Safriati menyayangkan jika peralatan tersebut tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian desa.
"Alatnya banyak. Harus dimanfaatkan," ajaknya ketika mengetahui bahwa ketersediaan alat tenun disini cukup banyak yang didapat dari hibah pemerintah.
Berbincang dengan salah satu penenun yang berusia remaja, Safriati menyemangati untuk terus aktif menenun sehingga mendapat nilai ekonomi.
"Kamu masih muda, kamu juga bisa berkreasi motif sesuai dengan keinginan kamu sendiri. Saya senang melihat anak-anak muda seperti ini," ungkapnya memuji.
Kesempatan berkarya, disarankannya bisa dimulai dari anak-anak yang mungkin putus sekolah, yang bertujuan agar selain bisa berkreasi namun juga bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Luangkan waktu untuk membuat tenunan ketimbang hanya untuk main handphone," tegasnya menyarankan.
Melihat hasil salah satu produksi, Safriati tidak hanya memuji, tetapi juga membeli produk untuk koleksi pribadi.
"Saya menyarankan, gunakan bahan dengan kualitas bagus, misalnya benang emas dan sebagainya, karena capeknya sama, waktu yang dihabiskan juga sama, tetapi nilai jualnya lebih tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, KUB itu sendiri mampu menghasilkan produk seperti kain, selendang, kain penutup keminangan, hingga taplak meja dan lainnya. Dimana sistem produksi berjalan sesuai pesanan. Namun, hingga kini mereka memiliki kendala yakni keterbatasan SDM hingga pemasaran.
Menanggapi hal itu, dirinya mengatakan akan menindaklanjuti kendala-kendala yang dihadapi KUB ini. Ia akan menyampaikan kepada Disperindag Provinsi Babel untuk menyurati Disperindag Kabupaten Belitung Timur agar dilakukan pembinaan, produksi, hingga pemasarannya.
Selain melihat apa kendala yang dialami, dirinya juga berkeinginan mendorong kerajinan ini berjalan baik, karena alatnya sudah tersedia sehingga harus lebih produktif. Karena menurutnya, KUB ini bisa menjadi sentral tenun, sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan.
"InsyaAllah saya datang lagi sebagai Pj Ketua Dekranasda Provinsi Babel bersama dengan Disperindag Provinsi Babel," ungkapnya sebagai rencana tindaklanjut.
"Ibu tugasnya mengajak anak-anak muda di desa ini untuk membantu mempromosikan produk-produk seperti ini," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal itu dikarenakan KUB yang berada dibawah binaan Disperindag Kabupaten Belitung Timur itu telah memiliki 3 mesin alat tenun bukan mesin (ATBM) dan 2 Mesin dobby. Safriati menyayangkan jika peralatan tersebut tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian desa.
"Alatnya banyak. Harus dimanfaatkan," ajaknya ketika mengetahui bahwa ketersediaan alat tenun disini cukup banyak yang didapat dari hibah pemerintah.
Berbincang dengan salah satu penenun yang berusia remaja, Safriati menyemangati untuk terus aktif menenun sehingga mendapat nilai ekonomi.
"Kamu masih muda, kamu juga bisa berkreasi motif sesuai dengan keinginan kamu sendiri. Saya senang melihat anak-anak muda seperti ini," ungkapnya memuji.
Kesempatan berkarya, disarankannya bisa dimulai dari anak-anak yang mungkin putus sekolah, yang bertujuan agar selain bisa berkreasi namun juga bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Luangkan waktu untuk membuat tenunan ketimbang hanya untuk main handphone," tegasnya menyarankan.
Melihat hasil salah satu produksi, Safriati tidak hanya memuji, tetapi juga membeli produk untuk koleksi pribadi.
"Saya menyarankan, gunakan bahan dengan kualitas bagus, misalnya benang emas dan sebagainya, karena capeknya sama, waktu yang dihabiskan juga sama, tetapi nilai jualnya lebih tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, KUB itu sendiri mampu menghasilkan produk seperti kain, selendang, kain penutup keminangan, hingga taplak meja dan lainnya. Dimana sistem produksi berjalan sesuai pesanan. Namun, hingga kini mereka memiliki kendala yakni keterbatasan SDM hingga pemasaran.
Menanggapi hal itu, dirinya mengatakan akan menindaklanjuti kendala-kendala yang dihadapi KUB ini. Ia akan menyampaikan kepada Disperindag Provinsi Babel untuk menyurati Disperindag Kabupaten Belitung Timur agar dilakukan pembinaan, produksi, hingga pemasarannya.
Selain melihat apa kendala yang dialami, dirinya juga berkeinginan mendorong kerajinan ini berjalan baik, karena alatnya sudah tersedia sehingga harus lebih produktif. Karena menurutnya, KUB ini bisa menjadi sentral tenun, sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan.
"InsyaAllah saya datang lagi sebagai Pj Ketua Dekranasda Provinsi Babel bersama dengan Disperindag Provinsi Babel," ungkapnya sebagai rencana tindaklanjut.
"Ibu tugasnya mengajak anak-anak muda di desa ini untuk membantu mempromosikan produk-produk seperti ini," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024