Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengedukasi kader untuk mengelola sampah organik menjadi produk "eco enzyme", sebagai langkah mengatasi masalah sampah di daerah setempat.
"Kader PKK ini sangat antusias mengikuti edukasi cara pembuatan eco enzyme dari limbah kulit buah-buahan maupun sisa sayur," kata Ketua Bidang III TP PKK Kepulauan Babel Edip Sugiman di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pembuatan eco enzyme ini diinisiasi Penjabat Ketua TP PKK Kepulauan Babel Dya Sugito untuk mengatasi masalah sampah organik dengan mengelola sampah kulit buah-buahan dan sayur menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
"Permasalahan sampah rumah tangga saat ini menjadi isu yang harus ditindak lanjuti mengingat limbah sampah ini tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada kerusakan dan kesehatan lingkungan," katanya.
Ia menyatakan rumah tangga merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar dan umumnya sampah tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah untuk dijadikan eco enzyme melalui kader PKK yang ikut kegiatan hari ini untuk kemudian diterapkan pada rumah tangga di wilayahnya.
"Eco enzyme ini merupakan cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari campuran gula merah atau molase yang ditambah sampah sisa buah atau sayuran dan air," katanya.
Menurut dia pemanfaatan sampah rumah tangga ini jadi salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah di TPA yang berakibat pada pencemaran lingkungan.
"Sampah organik di TPA dapat menimbulkan bau tidak sedap dilingkungan, mengurangi tingkat daur ulang plastik, serta meningkatkan resiko ledakan di TPA juga pemanasan global," ujarnya.
Ia menambahkan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme merupakan salah satu alternatif alami daripada bahan kimia sintesis yang berbahaya di rumah tangga.
"Artinya kita berpartisipasi mengurangi beban bumi sekaligus menerapkan gaya hidup kimia sintetis," katanya.