Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menerapkan pembayaran retribusi sampah dengan sistem nontunai (noncash).
"Sistem nontunai ini secara bertahap mulai kita terapkan untuk transparansi, akuntabel dan meningkatkan PAD dari retribusi," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Bangka Selatan Muhson di Toboali, Selasa.
Penerapan retribusi sampah nontunai itu bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel dengan meluncurkan kartu BSB cash retribusi sampah.
"Tahun ini pembayaran uang kebersihan atau sampah secara bertahap beralih dari tunai menjadi transaksi nontunai melalui kerja sama dengan pihak Bank Sumsel Babel berupa kartu BSB cash retribusi sampah," jelasnya.
Muhson mengatakan, kartu elektronik retribusi sampah nontunai ini diterbitkan supaya pengelolaan retribusi semakin tertata dengan baik dan mengantisipasi terjadinya kebocoran anggaran serta penyimpangan pada penarikan retribusi.
"Diterbitkannya kartu BSB cash retribusi sampah ini dapat mencegah kebocoran anggaran retribusi untuk PAD, karena uang retribusi sampah yang sudah dibayar secara otomatis langsung masuk ke kas daerah," ujarnya.
Kontribusi retribusi pelayanan kebersihan Bangka Selatan dari 2020 hingga 2023 menunjukkan angka dibawah 10 persen dan itu artinya kontribusi DLH sangat kurang dalam sektor peningkatan PAD.
Pembayaran retribusi sampah nontunai ini dinilai langkah yang cukup efektif untuk memberikan kemudahan bagi para petugas dan warga yang membayar retribusi sampah.
"Kami menargetkan pembayaran retribusi sampah nontunai mulai berlaku efektif pada Maret 2024 dan pemungutan retribusi ini diberlakukan di wilayah kota Toboali dan sekitarnya," ujarnya.
Pihaknya menargetkan retribusi sampah pada 2024 mencapai Rp400 juta atau naik jika dibandingkan pada 2023 sebesar Rp200 juta.
"Semoga dengan sistem pembayaran elektronik seperti ini target tahun retribusi sampah kita bisa tercapai," ujarnya.
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Toboali Edward Octavidy mengatakan, pihaknya akan terus mendukung penuh program pemerintah daerah terkait pembayaran retribusi sampah sistem elektronik.
"Kita sebagai lembaga perbankan tentu selain menjalankan kegiatan secara profit, juga membantu program pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan daerah dengan meningkatkan PAD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sistem nontunai ini secara bertahap mulai kita terapkan untuk transparansi, akuntabel dan meningkatkan PAD dari retribusi," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Bangka Selatan Muhson di Toboali, Selasa.
Penerapan retribusi sampah nontunai itu bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel dengan meluncurkan kartu BSB cash retribusi sampah.
"Tahun ini pembayaran uang kebersihan atau sampah secara bertahap beralih dari tunai menjadi transaksi nontunai melalui kerja sama dengan pihak Bank Sumsel Babel berupa kartu BSB cash retribusi sampah," jelasnya.
Muhson mengatakan, kartu elektronik retribusi sampah nontunai ini diterbitkan supaya pengelolaan retribusi semakin tertata dengan baik dan mengantisipasi terjadinya kebocoran anggaran serta penyimpangan pada penarikan retribusi.
"Diterbitkannya kartu BSB cash retribusi sampah ini dapat mencegah kebocoran anggaran retribusi untuk PAD, karena uang retribusi sampah yang sudah dibayar secara otomatis langsung masuk ke kas daerah," ujarnya.
Kontribusi retribusi pelayanan kebersihan Bangka Selatan dari 2020 hingga 2023 menunjukkan angka dibawah 10 persen dan itu artinya kontribusi DLH sangat kurang dalam sektor peningkatan PAD.
Pembayaran retribusi sampah nontunai ini dinilai langkah yang cukup efektif untuk memberikan kemudahan bagi para petugas dan warga yang membayar retribusi sampah.
"Kami menargetkan pembayaran retribusi sampah nontunai mulai berlaku efektif pada Maret 2024 dan pemungutan retribusi ini diberlakukan di wilayah kota Toboali dan sekitarnya," ujarnya.
Pihaknya menargetkan retribusi sampah pada 2024 mencapai Rp400 juta atau naik jika dibandingkan pada 2023 sebesar Rp200 juta.
"Semoga dengan sistem pembayaran elektronik seperti ini target tahun retribusi sampah kita bisa tercapai," ujarnya.
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Toboali Edward Octavidy mengatakan, pihaknya akan terus mendukung penuh program pemerintah daerah terkait pembayaran retribusi sampah sistem elektronik.
"Kita sebagai lembaga perbankan tentu selain menjalankan kegiatan secara profit, juga membantu program pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan daerah dengan meningkatkan PAD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024