Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga bumbu masakan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) naik tinggi karena lonjakan permintaan menjelang puasa Ramadhan 1434 Hijriyah.


"Saat ini harga bumbu masak seperti jahe, laos, kunyit, lada putih, hitam, bawang, cabai dan lainnya naik hingga 50 persen dari harga normal," ujar pedagang bumbu masak, Marwah di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin.


Ia menyebutkan, harga jahe mengalami kenaikan dari Rp12 ribu menjadi Rp22 ribu per kilogram, laos dari Rp8.000 menjadi Rp16 ribu per kilogram, kunyit dari Rp6.000 menjadi Rp14 per kilogram, lada putih dari Rp5.000 per bungkus menjadi Rp10 ribu per bungkus, lada hitam dari Rp4.000 menjadi Rp9.000 per bungkus.


Demikian juga harga bawang merah naik menjadi Rp55 ribu dari Rp40 ribu per kilogram, bawang putih menjadi Rp30 ribu dari Rp15 ribu per kilogram, harga cabai merah naik menjadi Rp55 ribu dari Rp35 ribu per kilogram dan harga cabai rawit naik menjadi Rp80 ribu dari Rp60 ribu per kilogram.


"Kami menaikkan harga bumbu masak karena stok terbatas seiring berkurangnya pasokan dari daerah asal di Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.


Menurut sejumlah pedagang lainnya, harga bumbu masak sudah terlebih dahulu naik di daerah asal sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sehingga biaya angkutan bumbu juga naik.


Kenaikan harga BBM mempengaruhi harga berbagai kebutuhan, karena pedagang hanya mengandalkan pasokan dagangan dari luar daerah. Jika mengandalkan pasokan dari hasil petani lokal tentu tidak mencukupi dan harga bumbu masak serta sayur mayur lainnya di petani lokal juga lebih mahal dibanding dari luar daerah.


Menurut para pedagang, hasil beraneka bumbu masak lokal lebih tinggi karena biaya pengelolaan yang tinggi, seperti bumbu masak lada putih mencapai Rp85 ribu per kilogram.


Diperkirakan harga bumbu masak akan kembali turun seiring turunnya permintaan warga selama bulan puasa dan akan kembali naik menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013