Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuspian meyakini pelaksanaan Belitung Chinese Internasional Festival (BCIF) 2024 menjadi momentum kebangkitan pariwisata di Negeri Laskar Pelangi.

Hal ini disampaikannya dalam acara opening ceremony Belitung Chinese Internasional Festival 2024 di kawasan Bundaran Tugu Satam pada, Sabtu (9/3) siang.

Kegiatan opening ceremony Belitung Chinese Internasional Festival 2024 berlangsung meriah. Acara diisi dengan Parade Kebhinekaan dan penampilan tarian massal "Selamat Datang" serta "Mira-Mira Pinang" oleh sebanyak 2.000 penari.

Belitung Chinese Internasional Festival 2024 berlangsung mulai 9 Maret sampai 4 April mendatang.

"Kami merasa sangat berbahagia sekali karena pelaksanaan Opening Ceremony Belitung Chinese Internasional Festival 2024 mendapatkan partisipasi dari masyarakat dengan sangat luar biasa," katanya di Tanjung Pandan, Sabtu.
 
Opening ceremony Belitung Chinese Internasional Festival 2024 di kawasan Bundaran Tugu Satam pada, Sabtu (9/3/2024) siang. (ANTARA/ Apriliansyah)

Menurut dia, pelaksanaan Belitung Chinese Internasional Festival 2024 menjadi momentum kebangkitan pariwisata Belitung yang lesu akibat dampak pandemi COVID-19.

"Dalam kegiatan ini, kami merangkai semua potensi budaya yang ada di Belitung sehingga ini menjadi kekuatan untuk meningkatkan promosi pariwisata Belitung ke depan," ujarnya.

Disampaikannya, Belitung Chinese Internasional Festival 2024 digelar memanfaatkan momentum perayaan "Cheng Beng" atau tradisi sembahyang kubur bagi warga keturunan Tionghoa di daerah itu.

Dalam perayaan "Cheng Beng" warga keturunan Tionghoa yang berada di luar negeri bahkan mancanegara akan pulang kampung untuk berziarah ke makam leluhurnya.

"Peluang inilah yang kami tangkap sehingga mereka dapat berada lebih lama di Belitung dan mengeluarkan uang lebih banyak saat berwisata di Belitung. Kami sedang mendata mereka dari mana saja biar lebih valid informasinya ada yang dari Hongkong, Australia, dan Belanda," katanya.

Selain itu, lanjut Yuspian, perayaan "Cheng Beng" juga bertepatan dengan momentum bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah sehingga diharapkan kedua momentum tersebut akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan perputaran ekonomi di Belitung.

Dalam kegiatan ini pemerintah daerah juga berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk menampilkan berbagai atraksi dan juga partisipasi masyarakat pada bidang ekonomi kreatif mulai dari kerajinan tangan, kesenian, hingga pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

"Kami harapkan kegiatan ini dapat mendukung pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Belitung untuk naik kelas, berkembang, dan menjangkau pasar yang lebih luas," ujarnya.
 
Pertunjukan barongsai di Opening ceremony Belitung Chinese Internasional Festival 2024 di kawasan Bundaran Tugu Satam pada, Sabtu (9/3/2024) siang. (ANTARA/ Apriliansyah)

Diversity in Harmony

Ketua Harian Belitung Chinese Internasional Festival 2024, Ayie Gardiansyah di Tanjung Pandan, Sabtu mengatakan BCIF 2024 mencerminkan semangat toleransi antar sesama umat beragama di daerah itu.

Hal ini dikarenakan pelaksanaan BCIF 2024 bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

"Acara ini mencerminkan semangat toleransi dan gotong-royong di dalam pelaksanaannya," katanya.

Oleh karena itu, pihak panitia mengambil tema pelaksanaan BCIF 2024 yakni "Diversity in Harmony".

"Secara kepanitiaan tidak hanya terdiri dari warga Chinese namun juga melibatkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung Dewan Kesenian Belitung (DKB) serta komunitas maupun pelaku seni, UMKM, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung," ujarnya.

Ayie mengapresiasi sosok Pj Bupati Belitung, Yuspian yang telah visioner dalam mencetuskan, mendorong, dan mendukung penuh penyelenggaraan BCIF 2024.

"Pj Bupati Belitung sangat visioner melihat potensi pelaksanaan Cheng Beng atau sembahyang kubur yang diselenggarakan setiap tahunnya untuk dikemas sebagai agenda pariwisata," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024